-11- STILL SMILING

161 18 6
                                    


Aku menatap kakiku yang melangkah bersamaan dengan Eunra. Kuulas senyuman tipis di wajahku. "Sudah lama kita tidak seperti ini, ya."

Eunra terkekeh pelan mendengar perkataanku. "Taehyung-ah.. Kau merindukanku?"

Aku menoleh padanya yang sedang menatap lurus ke jalanan. Lalu aku mengangguk pelan. "Bagaimana aku tidak rindu pada teman terbaikku pada masanya."

Tiba-tiba Eunra menghentikan langkahnya. Refleks, aku pun mengikuti apa yang dia lakukan.

"Yyak. Jadi maksudmu, aku tidak jadi yang terbaik lagi di hatimu??"

Aku terkekeh. Lalu kembali berjalan dengan menikmati setiap langkahnya. Kugelengkan kepalaku pelan.

"Lalu? Siapa?" 

Eunra yang sudah menyusulku langsung bertanya seperti itu.

Kuulas senyuman tipis di wajahku. "Kau pasti tahu."

"Nugu? Nugu?"

Aku kembali menatapnya. "Kau benar-benar tidak tahu??"

Ia menggeleng. "Aku?"

Aku mendengus. "Tidak usah berharap, pabo."

Eunra malah terkekeh mendengar itu. "Arraseo. Aku tidak akan berharap lagi padamu. Aku mengerti sekarang.. Kalau dia lah yang tinggal di hatimu."

Aku menatap jalanan yang masih ramai karena ini masih siang. "Kau benar. Berhenti mengaharapkanku. Aku tidak ingin melihat sahabat terbaikku menangis karenaku. Sudah cukup aku membuat banyak gadis menangis."

Lagi-lagi Eunra terkekeh. "Tunggu, artinya pacarmu juga pernah kau-"

"Iya" jawabku cepat sebelum Eunra menyelesaikan pertanyaannya.

"Dasar kau ini. Jangan menyakitinya."

Aku menghela napas. Mengadah menatap langit yang cerah. "Aku belajar dari kesalahan. Aku tidak mau menyembunyikan apapun lagi darinya. Tapi itu sulit. Aku tidak bisa jujur sepenuhnya pada Nahyun."

Eunra tiba-tiba memukul bahuku pelan. "Bodoh. Kau harus memberitahunya! Nanti kau malah menyakitinya lagi. Dasar bodoh."

Aku hanya terdiam mendengar perkataan Eunra. Aku hanya bisa melanjutkan langkahku tanpa bisa menjawab perkataan Eunra. Rasanya memang berat. Aku hanya tak ingin dia tersakiti karena perkataanku.

"Yyak, Taehyung-ah."

Aku berdehem. Aku tidak mau menatapnya. 

"Tatap aku."

Aish, padahal aku tidak ingin menatapnya.

"Tatap a-"

"Iya, kenapa?"

Eunra tersenyum senang saat aku menatapnya. "Kau harus memberitahu semuanya. Sebelum terlambat. Sebelum Nahyun tahu dari mulut orang lain."

"Itu sulit. Aku takut kejujuranku malah akan menyakiti hatinya"

Gadis menyebalkan itu malah tertawa. "Masih saja bodoh seperti dulu. Kalau kau tidak memberitahunya sekarang, akan akan lebih menyakitkan."

Aku mengangguk pelan. Aku tidak tahu harus membalas perkataannya seperti apa.

"Taehyung-ah. Memang apa yang kau sembunyikan darinya?"

Aku lagi-lagi terdiam. Aku ingin, hanya member Bangtan saja yang tahu rahasia itu. Aku tidak ingin orang lain tahu. Tapi, Eunra itu kan teman baikku. Sahabatku. Orang yang sudah berjasa padaku. Aku tak ingin menyembunyikan apapun darinya.

STILL AN ARMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang