"What's wrong?"
Yuna eonnie menghela napas pelan. Ia berbalik. Berjalan ke lain arah. Melupakan pertanyaanku. Sebenarnya dia kenapa?
~~
"Pada penghujung acara ini, kami, sebagai host ingin bertanya satu hal pada sang maknae."
Aku mengerjap beberapa kali. Maksudnya itu.. Aku?
Oh ya. Aku sudah mulai syuting dari tadi. Sekarang tinggal menjawab pertanyaan host itu yang entah akan memberiku pertanyaan apa. Setelah menjawabnya, aku akan cepat-cepat istirahat. Aku lelah.
"Baiklah, kepada Seo Nahyun, maknae dari group LB." ucap host laki-laki itu sembari tersenyum padaku. Aku hanya bisa mengangguk pelan mendengar itu dengan mata yang dipaksakan terbuka. Aku sudah mengantuk.
"Jadi, bagaimana hubunganmu dengan Kim Taehyung BTS?"
Mataku yang tadinya tidak bisa terbuka sempurna kini malah membulat. "A-, apa?"
Host itu malah terkekeh. "Pacarmu. Kim Taehyung."
Aku terdiam. Bukannya aku tidak ingin menjawab pertanyannya. Aku hanya.. tidak sedang dalam mood yang baik untuk membicarakan Taehyung. Aku agak malas dengannya. Entah kenapa. Mungkin karena.. pesan yang ia kirim beberapa jam lalu? Ah, sudahlah. Aku terlalu cemburuan. Seharusnya tidak apa-apa. Mereka kan bersahabat.
Tapi, aku tetap saja merasa kesal. Padahal sudah tahu mereka hanya bersahabat. Rasanya seperti.. Tidak mungkin kalau dulu mereka tidak saling menyimpan perasaan.
"Nahyun-ssi?"
Aku mengerjapkan mataku berkali-kali saat host itu memanggilku. "Ne?"
"Tolong ja-"
"Mungkin dia tidak bisa menjawabnya. Mungkin itu privasi baginya. Iya kan, Na-"
"Aniyo, eonnie. Biarkan aku menjawab pertanyaannya" selaku dengan cepat saat Yuna eonnie berkata seperti itu padaku.
"Ah, kamsahamnida, Nahyun-ssi" ucap host itu. Aku hanya tersenyum padanya sembari mengangguk.
"Hubunganku dengan Taehyung," mataku refleks melihat ke pintu yang terbuka lebar di sana. Dua orang sedang berjalan bersamaan di sembari melewati ruangan ini. Seolah tak sadar ada acara di sini. Ada aku di sini. Ada Seo Nahyun di sini. Oh, Taehyung.. Kau benar-benar pergi bersamanya? Tapi kenapa harus kesini? Kau membuat mood-ku semakin buruk saja. Menyebalkan.
"Uhm, Nahyun?"
Aku kembali pada kesadaranku. "Ah, soal kami," kuulum bibirku. Lalu kuulas senyuman tipis di wajahku. "Kami baik-baik saja."
~~
Aku berjalan lunglai di koridor Big Hit. Sial. Aku melupakan sesuatu di tempat ini. Tas-ku. Aku meninggalkannya di ruang latihan LB. Padahal aku sudah mengantuk sekali dan ingin segera tidur di kamar. Bukannya malah kesini.
Cklek
Pintu ruangan latihan LB terbuka lebar. Kunyalakan lampunya. Lalu aku tersenyum senang saat melihat tas kecil berwarna pink pastel tersimpan di atas meja. Dengan cepat kulangkahkan kakiku menuju meja itu.
"Akhirnya. Ketemu juga kau di sini" gumamku sembari meraih tas-nya.
Baru juga akan berlari menuju ke pintu, ada suara benda jatuh dari tas-ku. Aku berbalik. "Gelang itu.." ujarku pelan sembari berjalan menuju arah di mana gelangnya terjatuh.
Kuraih benda berwarna silver itu. Bertuliskan 'TH'. Aku tersenyum tipis. Kumasukkan lagi ke dalam tas ini. Aku tidak ingin benda berharga itu hilang. Walau aku sedang kesal pada Taehyung, tapi aku harus tetap menyimpan benda pemberiannya. Apalagi ini sangat berharga. Gelang ini mengisahkan sejarahku dengan Taehyung.

KAMU SEDANG MEMBACA
STILL AN ARMY
Fanfic[ON GOING] "Mulai sekarang tidak akan ada lagi yang namanya 'Taehyung-mu'." Lagi-lagi Nahyun dan Taehyung jatuh untuk kedua kalinya. Jatuh cinta. Akan tetapi mereka jatuh terlalu dalam. Hingga untuk kedua kalinya lagi, mereka saling melukai terlalu...