-03- I DON'T KNOW

263 30 8
                                    


Lampu itu mulai membuat mataku mengerjap berkali-kali. Ini saatnya aku tampil. Banyak senior dan ada juga yang rookie sepertiku disini. Ah, ya. Jangan lupakan fans LB. Ternyata sudah lumayan banyak juga yang menyukai kami.

I'm crying, yes baby, crying because of you..

Not lying, yes baby lying, I'm crying because of you..

Itu adalah part dimana aku bernyanyi dengan high note-ku. Dan.. yap, itu adalah reff-nya.. Aku menari kesana-kemari dengan lihainya. Berusaha menampilkan yang terbaik untuk para penonton khusunya fans LB.

You are the person..

Who make me..

CRYING

I'm crying so hard..

Too hard..

Until I wanna end this!

Sebentar lagi penampilan ini akan selesai. Bertahanlah, Nahyun. Kuatkan dirimu. 

Yah, aku sangat gugup dan malu disini. Jantungku tak berhenti berdetak terlalu kencang. Keringatku sudah mulai membasahi dahi ini. Aku sangat takut.

L-O-N-E-L-Y! Butterflies!

Akhirnya. Penampilan ini selesai. Walaupun begitu, aku masih memajang senyumanku karena lampu di panggung ini belum dimatikan. Kuatur napasku yang tak beraturan itu. Astaga, cepatlah mati, lampu!

Cklek!

Dan lampunya pun mati.

Aku langsung terduduk lemas begitu saja. Dan para eonnie sangat mengkhawatirkanku. Mereka langsung menghampiriku dan membantuku beridiri.

Entahlah, rasanya sulit sekali bernapas tadi. Mungkin karena ini pertama kalinya bagiku. Tampil di depan banyak orang. Aku gugup. Sekaligus kelelahan karena menari dan menyanyi tadi. Baiklah, aku harus berusaha. Lebih keras. Aku akan berusaha menjadi lebih kuat.

Aku harus terbiasa dengan semua ini.

~~

"Nahyun-ah.. Kau tadi kenapa?? Aku sangat panik saat kau terlihat akan pingsan" tanya Yuna eonnie saat selesai mengelap keringatnya.

Aku tersenyum tipis. "Gwaenchana. Mungkin karena kelelahan."

"Tapi, pelatih sudah memberikan gerakan tari yang tidak berat. Yang ringan-ringan namun terlihat elegan" ujar Yuna eonnie yang menatapku dengan pandangan khawatir.

Aku terkekeh pelan. "Mungkin, karena aku gugup? Atau.. mungkin karena tidak percaya diri?"

Yuna eonnie memutar bola matanya malas. "Dasar. Ada saja alasan. Kalau kau memang tidak kuat, bilang saja padaku!"

Aku mengangguk-angguk. "Gomawoo, eonnie jelek"

"HEI!"

Aku kembali terkekeh. "Mian, mian. Hanya bercanda."

Ia mengangguk pelan. "Untung kau bukan adikku yang sebenarnya. Kalau iya, sudah kutendang kau keluar angkasa"

Aku lagi-lagi terkekeh. "Tendang saja kalau bisa. Aku ini berat"

"Berat apanya? Kau kurus. Sangat kurus. Sudah seperti ranting kayu"

Kuinjak kaki Yuna eonnie. Dasar dia itu.

"Yyak!" teriaknya.

Aku terkekeh. Lagi. "Makanya jangan seperti itu! Aku tahu aku kurus, tapi jangan seperti itu" ucapku sembari mengerucutkan bibir.

STILL AN ARMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang