Aku mengadah. Menatap indahnya langit biru saat pagi hari sembari duduk dengan santai di kursi yang tersedia di lobby ini. Cardigan putih yang kupakai membuatku merasa hangat. Kusunggingkan senyuman tipis saat melihat Romi eonnie berjalan mendekatiku. "Eonnie" panggilku pelan saat ia sudah ada di sampingku. Duduk tepat di sebelahku.
Ia berdehem.
"Yang lain mana?" tanyaku.
"Mereka sedang ada di minimarket. Membeli sarapan. Katanya 10 menit lagi akan segera kesini."
Aku mengangguk-angguk sembari menatap gedung Big Hit yang besar ini. Ya, sejak 1 jam yang lalu aku sudah berada di sini. Aku datang lebih awal bersama Romi eonnie. Sementara Hiran eonnie dan Yuna eonnie masih berada di sekitaran dorm kami, tepatnya di minimarket.
Aku mengambil ponselku dari saku celana jeans ini. Seperti ada getaran-, tanda sebuah notifikasi telah masuk. Kunyalakan ponselku. Aku tersenyum senang. Taehyung membalas pesanku.
Seo Nahyun
Gwaenchana, Taehyung-ah. Aku tidak masalah jika kau telat membalas pesanku.
By the way, kau ada waktu tidak hari ini. Aku mau menunjukkan sesuatu padamu ^^Aku tersenyum tipis. Memasukkan kembali ponsel itu ke dalam saku celana jeans.
"Waeyo?" tanya Romi eonnie tanpa menatapku.
Aku terkekeh. "Apa yang kenapa?"
"Itu. Kau senyum-senyum sendiri. Karena siapa?"
Pipiku memerah. Oh astaga. Kenapa tiba-tiba jantungku berdetak lebih kencang??
"Yyak, jujur saja padaku. Itu Taehyun sunbae-"
"Taehyung?"
Aku menyela perkataan Romi eonnie. Tapi aku tidak sadar telah menyelanya. Aku hanya refleks mengatakan nama itu saat melihat Taehyung turun dari mobil hitam miliknya. Aku mengerutkan dahiku. Kenapa Taehyung datang pagi-pagi sekali? Bahkan aku tidak melihat member Bangtan di sekitaran gedung ini. Satu pun. Aku tidak melihat mereka.
"Nahyun-ah, itu pacarmu. Hampiri dia."
Aku menyenggol tangan Romi eonnie dengan siku. "Apa-apaan."
"Palli. Hampiri dia. Aku mau ke ruangan LB."
Aku mendengus. "Iya, iya."
Aku bangkit dari dudukku. Mulai berjalan mendekati Taehyung.
"Yyak."
Ia menoleh. "E-, eoh? Nahyun-ah? Kau datang pagi sekali."
Aku tersenyum. "Tentu saja. Mood-ku sedang bagus sekali hari ini."
Taehyung terkekeh. "Bagus kalau begitu," ia menatap sekitar. "Kau sendirian?"
Kugelengkan kepalaku. "Aniyo. Aku bersama Romi eonnie. Tapi sepertinya dia sudah ke atas."
Taehyung mengagguk-angguk. Kemudian dengan cepat ia menggenggam tanganku. Wajahnya mendekati telingaku. Membuat detakan jantung ini semakin tak terkendali.
"Ayo masuk ke dalam, Hyun-ah. Sebelum dispatch mengambil foto kita" bisiknya tepat di sebelah telingaku.
Aku malah terkekeh. "Untuk apa aku takut dengan dispatch? Hubungan kita kan sudah diketahui oleh publik."
Taehyung mengangguk-angguk. "Kau benar juga," ia menghela napas. "Ya sudah. Ayo masuk ke dalam. Aku tidak suka kita menjadi bahan tontonan para staff."
KAMU SEDANG MEMBACA
STILL AN ARMY
Fiksi Penggemar[ON GOING] "Mulai sekarang tidak akan ada lagi yang namanya 'Taehyung-mu'." Lagi-lagi Nahyun dan Taehyung jatuh untuk kedua kalinya. Jatuh cinta. Akan tetapi mereka jatuh terlalu dalam. Hingga untuk kedua kalinya lagi, mereka saling melukai terlalu...