-19- OVERTHINKING

150 18 5
                                    


Kubuka mataku. Dengan cepat, aku bangkit dari tidurku. Mulai memposisikan tubuhku untuk duduk. Kutatap setiap sudut di ruangan ini. Mangkuk yang tadi malam berisi japchae sudah kosong-, bukti bahwa japchae itu sudah dilahap denganku sampai habis. Sebotol soju yang juga sudah kosong masih ada di atas meja itu. Kini mataku beralih pada sofa berwarna pink pastel, karpet berbulu di bawahnya membuat ruangan ini semakin terlihat 'girly'. 

Membuatku tersadar akan dua hal ; aku masih berada di dorm-nya Eunra, dan aku ketiduran tadi malam. 

Kini aku menatap jam di dinding. Waktu menunjukkan sudah pukul 5 pagi. Aku harus segera kembali ke dorm Bangtan. Kalau tidak, Manajer Sejin akan khawatir padaku. 

Kuambil ponselku yang ada tepat di sebelahku. Lalu aku mengembangkan senyumanku saat melihat ada pesan masuk dari orang yang paling kusayangi itu. Ya, siapa lagi kalau bukan Nahyun. 

Ia memberitahuku bahwa mug couple yang ia pesan akan sampai besok-, ah artinya itu hari ini. Karena pesan itu Nahyun kirimkan tadi malam. Astaga, aku terlalu terlambat untuk membalas pesannya.

Kim Taehyung
Hyun-ah, maaf karena aku telat membalas pesanmu..
Aku sibuk tadi malam..
Tapi aku sangat senang mug-nya akan segera datang ^^

Kuhela napasku kasar. Aku benci saat aku harus berbohong, apalagi kepada Nahyun. Namun, aku bisa apa? Aku takut dia marah. Aku takut dia tersakiti lagi karenaku. Aku takut dia kembali menangis karenaku. Tapi, aku juga takut dia tahu kebenaran itu dari mulut orang lain.

Itu adalah hal terbesar yang paling kutakuti ; Nahyun tahu apa saja yang kusembunyikan darinya dari mulut orang lain.

Itu akan sangat membuatku frustasi.

Namun entahlah. Hanya ini yang bisa kulakukan. Sembunyi dibalik baik dan sabarnya Nahyun. Katakanlah aku pengecut. Aku tidak berani mengatakan yang sebenarnya pada kekasihku. 

Ah, tapi ayolah. Bayangkan saja.

Gadis mana yang tidak tersakiti hatinya, saat ia tahu bahwa kekasihnya tidur di tempat gadis lain? Pasti, ia akan langsung berpikir yang tidak-tidak. Sehingga hal itu akan membuatnya menangis. Membuat dia tersakiti.

Bukan hanya itu saja yang kusembunyikan.

Tentang hal ; Nahyun menjadi seorang idol.

Jujur, aku tidak suka dia menjadi idol. Bukannya aku tidak ingin dia terkenal. Bukannya aku tidak suka dia ber-karier. Aku hanya tidak ingin hidupnya jadi sepertiku. Jauh dari keluarga. Mendapat banyak caci-maki. Bekerja keras setiap harinya. Tersakiti setiap harinya karena para haters

Namun, itu semua aku yang dulu. Aku yang benar-benar lemah. Tidak sekuat yang sekarang. Aku memiliki ARMY di sisiku. Aku punya mereka di hatiku. Para ARMY selalu mendukungku, selalu mendukung Bangtan. Mereka adalah cahaya kami. Mereka memberi kami cahaya, saat kami merasakan suramnya kegelapan.

ARMY sangat berharga bagiku. Dan mereka lah, alasan kenapa aku masih menetap di Big Hit. Masih memamerkan ketampananku. Masih mau bekerja keras untuk menampilkan yang terbaik.

Itu semua karena ARMY-, penyemangatku dan Bangtan. Itulah kenapa aku menjadi seseorang yang kuat. Mau sebanyak apapun haters melawan Bangtan, aku akan tetap berdiri dengan kuat. 

Tapi Nahyun? Dia masih rookie. Masih baru. Mendapat bentakan dariku saja dia pasti sudah merasa tersakiti.

Apalagi ujaran kebencian dari haters? Aku khawatir padanya. Aku takut dia tidak bisa sekuat diriku. Bukannya meremehkan, aku hanya mengkhawatirkan kesehatan mentalnya.

STILL AN ARMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang