Aku menoleh ke kanan dan ke kiri. Terlalu banyak bangku yang kosong. Rasanya hanya kami berdua saja yang menonton. Tapi sebenarnya tidak. Ada beberapa orang juga yang menonton disini. Sebenarnya, kebanyakan sepasang kekasih yang menonton film ini. Karena, genre untuk film ini memang cocok untuk semua pasangan kekasih, kata Taehyung.Dia sudah pernah menonton film ini. Katanya.
Namun entah kenapa dia masih nampak bersemangat dengan mata yang dengan sempurnanya membulat saat cahaya dari layar lebar itu mulai menyala.
Aku mengerjapkan mataku berkali-kali. "Ugh," aku mengucek-ngucek mataku. "Silau."
Taehyung menoleh ke arahku sembari terkekeh pelan. "Biar kututup matamu."
Dengan cepat kutepis tangan Taehyung yang ingin menutup mataku. Bodoh. Aku juga ingin menonton filmnya! Jadi jangan menutup mataku.
"Yyak! Katanya silau. Sini! Biar kututup matamu."
Kuputar bola mataku malas. "Diamlah. Film-nya akan segera dimulai" ujarku pelan.
Taehyung malah kembali terkekeh. "Arraseo, arraseo."
"EOH! Lihat! Keren sekali kan pembukaannya??"
Aku menoleh menatap Taehyung yang kegirangan karena judul dari film ini muncul di layar itu. Aku tersenyum tipis. "Menggemaskan" gumamku pelan. Sangat pelan. Sudah seperti angin lewat saja ucapanku tadi. Tidak akan terdengar.
"Hyun-ah. Lihat pembukaannya!"
Aku mengangguk-angguk pasrah mendengar pintaan Taehyung. Lalu aku menatap layar yang ada tepat di hadapanku. Aku terus menatap judul dari film itu.
'Sorry, I Failed'
Yang tadinya aku tersenyum senang karena film ini akan dimulai, sekarang senyuman itu malah memudar.
Aku menoleh sejenak pada Taehyung. Ia tersenyum. Ia sepertinya merasa sangat senang karena film ini akan dimulai.
Tapi, entah dari mana aku memiliki firasat kalau film ini mengandung sebuah rasa sakit. Aku tidak ingin menonton film yang seperti itu. Aku tidak suka. Aku ingin menonton film yang isinya berbahagia terus. Tidak usah ada tangisan atau rasa sakit. Itu sering membuatku merasa kalau dunia itu tidak akan pernah berhenti membuat kita menangis.
Aku kembali menoleh ke arah Taehyung. Ia mulai memakani popcorn sembari menonton film-nya. Karena memang film-nya sudah dimulai sedari tadi.
Aku menghela napas pelan. Mataku tiba-tiba menolak untuk menonton. Rasanya aku ingin tidur. Padahal tadi aku yang merengek-rengek ingin menonton film. Tapi sekarang aku malah mengantuk.
"Hyun?"
Suara lembut Taehyung masuk ke dalam telingaku. Aku menoleh dengan mata yang tak terbuka dengan sempurna. "Ya?" tanyaku pelan.
"Ayo kita pulang."
Dengan cepat aku menggeleng. "Film-nya baru dimulai, bodoh"
Taehyung menghela napas. "Tapi kau sudah mengantuk kan?"
Aku terdiam sejenak. Menoleh ke arah layar lebar itu menyala. Lalu mataku kembali pada Taehyung. Lagi-lagi aku menggeleng. "Aniyo. Aku tidak mengantuk" ujarku sembari tersenyum tipis padanya.
Taehyung memang benar. Aku mengantuk. Tapi aku tidak ingin merusak dating kami. Jadi, mungkin mataku bisa bertahan beberapa jam lagi. Mungkin.
"Hyun-ah."
Aku berdehem begitu Taehyung kembali memanggilku.
"Ayo pulang."

KAMU SEDANG MEMBACA
STILL AN ARMY
Fiksi Penggemar[ON GOING] "Mulai sekarang tidak akan ada lagi yang namanya 'Taehyung-mu'." Lagi-lagi Nahyun dan Taehyung jatuh untuk kedua kalinya. Jatuh cinta. Akan tetapi mereka jatuh terlalu dalam. Hingga untuk kedua kalinya lagi, mereka saling melukai terlalu...