Tidak sedikit orang yang mempunyai rasa iri atas kedudukan Alffy. Tidak sedikit orang juga yang kagum atas Alffy. Seorang murid yang bahkan belum lulus, tidak punya ijazah, tidak punya pengalaman kerja, langsung diterima di perusahaan tanpa syarat apa pun, bahkan tidak melewati interview.
Mereka yang berpikir waras memang menerima kehadiran Alffy sebagai sosok yang penuh percaya diri, punya skill, dan attitude yang baik. Berbeda dengan mereka yang menatap Alffy penuh keirian.
Namun, Alffy tidak mempermasalahkan orang-orang yang tidak menyukainya. Mereka di luar kendali Alffy. Beda kepala, beda pandangan, beda otak. Ada yang suka dan ada yang tidak. Itu hal wajar dalam kehidupan. Karena manusia tidak akan terlepas dari perbedaan.
Pemuda itu berhenti melangkah ketika tubuhnya akan diperiksa oleh robot. Seusai sinar warna hijau menyorot Alffy dari mulai kepala hingga ujung kaki, barulah dia melanjutkan langkahnya.
"Alffy!" Seorang pemuda menepuk keras pundak Alffy dari belakang. "Langsung pulang, nih?"
"Iya. Lagipula tidak ada kerjaan lagi."
"Lo mau nggak jadi relawan buat komunitas Bumi Indonesia?"
"Apa itu?" tanya Alffy seraya melepas sepatu kerjanya diikuti oleh teman kerjanya.
"Komunitas yang fokus ke penanaman pohon dan mengelola sampah jadi sesuatu yang bernilai."
Alffy terdiam sejenak kemudian memakai sepatu miliknya. "Kamu ikut?"
"Enggak. Temen gue yang ikut. Gue lebih suka dengan penjelajahan alam daripada gituan."
"Oh, dulunya anak pecinta alam?"
"Sampai sekarang malah."
Sesuai menyimpan sepatu kerjanya di loker, mereka sama-sama keluar dari pabrik.
Arganta, seorang pemuda Medan yang merantau ke Cikarang sejak lulus S1. Seorang pemuda yang kagum atas kemampuan Alffy. Dia sempat kaget dengan kenyataan jika Alffy belum lulus SMK. Bagaimana bisa kerja di sini? Namun, nasib seseorang siapa tahu. Kesuksesan tidak diletakkan di orang-orang berpangkat.
"Ikut gue aja. Tenang, dianterin sampai kosan kok, dengan selamat. Mau?" tawar Arga seraya menyerahkan satu helm kepada Alffy.
"Kosannya dekat, Bang."
"Ya nggak pa-pa, daripada jalan kaki, capek."
"Terima kasih, Bang. Tapi aku mau jalan kaki."
"Ya terserah deh. Gue duluan kalau gitu," pamitnya sambil memakai helm full face.
Ini sebagai bentuk cinta Alffy kepada alam. Dia memang lebih baik jalan kaki daripada naik kendaraan. Sebagian orang memang menyepelekan hal kecil, tanpa mereka sadari hal kecil itu amatlah berpengaruh. Alffy akan berusaha keras memegang visi hidupnya. Menjadi manusia bermanfaat bukan hanya diaplikasikan kepada sesama manusia, tetapi lebih luas dari itu, menyangkut alam semesta, salah satunya bumi kita.
Sebagai seorang khalifah di bumi Tuhan, Alffy sadar betul dengan tugasnya.
Dia berjalan sejauh dua kilometer dari pabrik ke kosannya. Apa pun yang dilakukan karena cinta, semuanya akan indah. Alffy mentadabburi alam di setiap langkah demi langkahnya.
Ingatannya kembali ke beberapa menit sebelumnya, soal tawaran dari Arga. Menjadi relawan Bumi Indonesia, komunitas yang fokus ke penanam pohon adalah komunitas yang ingin Alffy masuki sejak dulu. Hanya saja, belum diizinkan oleh Tuhannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Allah Sedang Mengajari Aku #FJSTheWWG ✔
SpiritualLight from the dark side Kehadirannya adalah kedamaian. Dia sangat sempurna berperan dalam kehidupan. Sang penebar harapan. Dia sangat mencintai dan dicintai. Namun, di balik itu, ada beberapa hal yang tertutup rapat. Sosoknya tegap gagah di tengah...