Four:: Jalan Terbentang Jauh

42 6 0
                                    

            Alffy bukan seperti muslim pada umumnya, yang berpenampilan syar'i banget. Pakaian khasnya hanya kaus dipadukan dengan celana chino dan topi hitam sebagai nilai tambahnya. Banyak orang yang beranggapan jika taat syariat Islam itu pasti sangat sulit untuk gaul. Sebenarnya, tidak sama sekali. Alffy Fikarza Bahtiar dengan background penghafal Quran dia bisa bergabung dengan komunitas parkour di Jakarta. Dan ternyata hal tersebut sama sekali tidak menghalanginya untuk beribadah.

Suasana di belakang masjid ramai menyaksikan atraksi Alffy dengan skateboardnya. Tak sedikit anak-anak yang berteriak histeris ketika Alffy melakukan teknik-teknik dasar. Para remaja yang ingin dilatih main skateboard oleh Alffy menatap kagum, mengamati setiap pergerakan Alffy.

Sebagaian orang terkecoh oleh penampilan pemuda itu. Alffy terlalu kekinian untuk seorang penghafal Quran yang taat agama. Semakin orang beranggapan seperti itu, semakin baik menurutnya. Biarkan tentang ibadahnya hanya Alffy yang tahu.

"Kak Alffy, Kak Alffy, Kak Alffy!" Sorakan demi sorakan disertai tepuk tangan bersahutan.

Semakin banyak orang yang menontonnya, semakin sukses rencana Alffy. Karena pada dasarnya Alffy ingin mengumpulkan orang untuk dekat dengan masjid, biar nanti mudah diajak untuk salat berjamaah jika sudah waktunya. Terlebih targetnya anak-anak. Alffy ingin mereka semangat mengajinya.

Pemuda itu menghentikan permainannya untuk melihat waktu di jam tangannya. Waktu magrib sebentar lagi, permainan ini harus disudahi. Alffy membungkukkan bada beberapa derajat sebagai penghormatan undur diri. "Besok dilanjut lagi mainnya, sekalian kakak mau ajak teman untuk atraksi bareng di sini. Senang, nggak?"

"Senang!" sahut anak-anak diiringi tepuk tangan riang.

Alffy tersenyum melihat wajah ceria calon penerus bangsa.

"Ya sudah, sekarang kita masuk ke masjid. Ingat, jangan ada yang nakal di sana. Paham? Ngajinya harus serius."

"Siap, Kak!"

Baiknya peradaban dimulai dari sistem terkecil. Alffy sungguh ingin memperbaiki peradaban Islam dan memperbaiki Indonesia. Dan Alffy tidak mungkin memperbaiki keduanya sebelum Alffy memperbaiki diri sendiri dan orang di sekitarnya.

Ada beberapa orang tua yang mengucapkan terima kasih kepada Alffy. Berkat atraksinya mampu membuat anak si ibu yang sudah SMA semangat lagi mengajinya. Dan Alffy senang melihat remaja dewasa yang mau mengaji lagi, karena mengaji bukan untuk anak SD saja. Sebagaimana kita harus menjadi seorang khalifah Allah untuk mewujudkan kemakmuran serta mewujudkan keselamatan dan kebahagiaan hidup di muka bumi dengan cara beriman dan beramal shaleh.

Menuntut ilmu adalah satu kewajiban seorang khlalifah yang berlaku seumur hidup.

Puluhan anak memasuki masjid dengan tertib. Sungguh indah pemandangan itu. Semoga setiap langkahnya menjadi amal saleh bagi mereka dan memberikan selematan untuk mereka kelak.

"Fy, kita tidak bisa bertumpu di sini aja," ujar pemuda berkemeja motif kotak ketika berdiri di samping Alffy.

"Bertumpu bagaimana?" tanyanya akibat kurang paham dengan ucapan Dani.

"Banyak daerah yang krisis. Teknologi berkembang semakin tinggi dan merusak generasi penerus sebegitu dalamnya. Sebelum lo mencetuskan ide ini, anak-anak yang mau ngaji sangat kurang. Dan ternyata wabah anak-anak nggak mau ngaji ini bukan hanya di kita, di daerah-daerah lain juga banyak."

"Oke, aku paham." Alffy menatap beberapa anak yang sedang berwudhu. Mereka adalah cahaya harapan bagi agama maupun bangsa. Sangat disayangkan jiwa cahaya-cahaya itu tidak dipelihara dengan baik. Jangan sampai sinar yang harusnya benderang menjadi redup atau kehilangan sinarnya. "Aku mikirnya nanti deh," putus Alffy seraya memijat kedua pelipisnya, dia berlalu ke arah masjid untuk segera memasuki tempat suci itu.

Allah Sedang Mengajari Aku #FJSTheWWG ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang