3

3.2K 458 58
                                    

Yuna dengan semangat membawa dua mangkuk salad buah bikinan Mama yang sebelumnya sudah ia masukkan ke dalam kulkas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuna dengan semangat membawa dua mangkuk salad buah bikinan Mama yang sebelumnya sudah ia masukkan ke dalam kulkas. Saat melewati kamar Ryu yang tumben-tumbenan sedang terbuka, Ia tercekat saat suara berat Ryu menyuruhnya berhenti.

"Ih! Mbak nakut-nakutin aja!"

"Mau kemana kamu?"

"Ke kamar mbak Joy, seperti biasa,"

"Mau ngapain?"

"Girls talk, lah."

"Mbak ikutan boleh?" Ryu berdiri dari tempat tidurnya, berjalan mendekati Yuna.

"Tumben? Biasanya jalan sama mas Haeka."

"Dia.. lagi ada urusan."

"Yaudah sih mbak, ayok. Mbak mau salad buah juga, gak? Ambil aja di kulkas, ya,"

"Ambilin dong."

Yuna menatap Ryu dengan kesal, memberikan dua mangkuk salad buah itu agar pindah tangan pada Ryu. "Bawain ke kamar mbak Joy, aku ke dapur dulu."

"Oke," Ryu mengedipkan sebelah matanya, berjalan sembari bersiul ke kamar Joy.

Ryu menendang pintu kamar Joy yang tidak tertutup utuh, membuat si pemilik kamar menatap kehadiran kurang ajar barusan dengan kesal.

"Loh? Ngapain lo di sini? Tumben." Joy tertawa sinis saat menyadari bahwa yang masuk bukan Yuna, melainkan Ryu dengan dua buah mangkuk di tangannya.

"Ikutlah, tega banget lo sama adek sendiri." Ryu duduk di atas tempat tidur, memberikan sebuah mangkuk pada Joy.

"Haeka mana? Biasanya berdua mulu, gak ingat dunia."

"Rapat."

"Rapat apaan malam Minggu," Joy menyendok salad ke dalam mulutnya, merasakan sensasi segar nan dingin yang jos gandos dari semangka yang Ia gigit.

"Ada lah, rapat BEM fakultas gitu. Gak ngerti gue,"

"Yeri mana?"

"Menurut lo? Kalo gak hang out sama geng elitnya, paling juga ngebucin sama bang Hyuga."

"Mama sama Nana kapan pulang, ya?" Joy menerka-nerka sebelum menyadari kehadiran Yuna yang sudah menebar senyum lebar, ikut duduk dengan bersemangat di atas tempat tidur Joy sembari membawa satu mangkuk salad buah lain untuk dirinya sendiri.

"Mama bilang kan agak malem, soalnya sekalian mau nyari lemari baru buat kamar mas Nana." Yuna menyandarkan tubuhnya di bagian kepala tempat tidur, menatap kedua kakaknya bergantian. Joy di samping kiri yang sudah nemplok dengannya, dan Ryu di samping kanan yang masih enggan bersandar.

"Mbak Ryu tuh mau cerita apa?" Pertanyaan yang diucapkan Yuna membuat Ryu sedikit kaget. Dengan sigap, Ia memerhatikan sekitar, lalu bangkit untuk menutup pintu kamar sebelum kembali ke atas tempat tidur.

Crazy Rich BaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang