17

2K 317 79
                                    

"Udah kali, Na

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah kali, Na. Ngaca mulu lo,"

Nana menatap Dery sinis, kembali fokus pada pantulan dirinya di depan cermin.

"Kenapa sih lo, Na? Nih, makan dulu. Ntar mati," Sena memberikan sebuah styrofoam berisi nasi goreng dari panitia, membuat Nana buru-buru mengambil sendok plastik di atasnya.

"Crushnya mau dateng," Juanda menyendokkan nasi ke mulutnya, fokus pada timeline platform media sosial yang ia buka.

"Lah? Lo suka cewek?" Perkataan Dery membuat sebuah pukulan melayang ke kepala lelaki itu, menciptakan teriakan 'aduh' setelahnya.

"Akhirnya, Na. Gue ikut bahagia, deh,"

"Jadi, udah pacaran?" Pertanyaan Dery selanjutnya membuat Juanda nyaris tercekik karena tertawa, tahu benar baru sampai mana hubungan Nana.

Nana menggeleng, menyendokkan telur mata sapi yang sudah dingin dengan tidak bersemangat.

"Kenapa gak ditembak?"

"Nomornya aja belum punya, Der. Lo bacot banget, sih. Biarin lah dia menikmati masa-masa jatuh cinta pertama dulu,"

"Halah, gue kan kepo, Jun. Masa best friend gue gak ngabarin masalah percintaannya ke gue, apa-apaan."

"Emang lo siapa?"

"Namanya temen tuh, ya, harus saling berbagi. Berbagai cerita, berbagi rezeki, hehe,"

"Lo mah ada maunya," Sena ikut bersuara.

"Hehe, lagian kan makan siang kita selalu ditanggung Nana, bro. Makanya, gue siap mendengarkan curhatmu, kawanku,"

"Diem, ah." Nana menarik botol air mineral dari tangan Dery, membuat lelaki itu batal minum.

"Na, gue kan barusan mau minum juga,"

"Lo bacot mulu, sih. Keduluan kan,"

"By the way, nih ya Na, lo itu gak perlu effort besar buat tampil oke. Gen lo udah berkontribusi maksimal, jadi lo mau guling-guling di lumpur juga tetep bakal ganteng."

"Emang gue babi?!" Nana menatap Sena tidak terima, membuat Sena jadi salah tingkah.

"Ya gak gitu,"

"Apaan sih babi babi," Dery menggeleng. "Ngomongnya kasar, aku gak suka."

"Dih," Juanda mendecih. "Udah, Der. Lo makan aja bisa gak, sih? Bacot mulu, ikut kicau mania sana,"

"Gak, lah. Mending gue ikut mancing mania."

"Biar apa?"

"Biar gue bisa memancing hati para wanita di luar sana pas main drum, cimiwiw,"

"Nih anak udah gak sehat,"

"Lo semua udah mahasiswa tahun ketiga, kalo ngoceh tuh coba yang berbobot dikit,"

Crazy Rich BaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang