20

1.9K 263 84
                                    

But what if, what if tomorrow wants me to leave you, or tomorrow wants me to change to be a better person, but in a perspective where I could no longer find you?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

But what if, what if tomorrow wants me to leave you, or tomorrow wants me to change to be a better person, but in a perspective where I could no longer find you?



"Kamu udah mulai nyiapin barang-barang?" Yeri tersenyum kecil, ikut duduk di atas tempat tidur, menatap beberapa kardus yang sudah diisi berbagai barang di dalam kamar.

"Iya. UAS tinggal seminggu, Yer,"

"Iya."

"Kamu sendiri, udah siap-siap buat ujian?"

Yeri menggeleng. "Enggak. Kamu tahu aku selalu belajar kebut semalam."

Hyuga tertawa kecil, mengusap puncak kepala Yeri dengan lembut. "You know you still have time. Baca buku dikit-dikit aja sehari, Yer,"

"I can't concentrate."

"Kamu tahu, gak?" Hyuga menatap mata Yeri dalam, membuat gadis itu menggeleng kecil. "Ini berat bukan cuma buat kamu, Yer. Ini juga berat banget buat aku. Tapi, aku udah mengusahakan ini, dan kamu juga harus berjuang. Let's go through this together. Karena jujur, kalau cuma aku yang mengusahakan, ini gak akan berhasil. Hubungan itu butuh respon timbal balik, Yer, bukan cuma dari satu sisi. Kamu mau ini berhasil, kan?"

"Ga, it's not like I'm not working on it. Aku juga gak mau ngeliat kamu terus-terusan gak nyaman di sini. Aku juga mau kamu buat bahagia, Ga. Tapi kamu sendiri tahu ini gak mudah. Aku punya banyak rasa khawatir, dan bahkan kamu belum pergi kemana-mana."

Hyuga kembali tersenyum, "coba sebut apa yang bikin kamu khawatir,"

"Ada banyak,"

"Iya, sebut,"

"Aku khawatir kamu gak bisa berorientasi dengan lingkungan baru."

"That's a phase of life. I would adapt, everything takes time."

"Aku takut makan kamu jadi gak teratur."

"Well, aku janji bakal ngabarin kamu tiap waktu makan."

"Aku takut kamu kenapa-napa,"

"Kenapa-napa gimana? Aku punya pengacara hukum, aku punya relasi di sana, no need to worry."

"Ga,"

"Iya?"

"Aku takut kamu gak ingat lagi sama aku."

Tawa Hyuga sontak pecah. Ia menatap Yeri serius setelah mencoba menahan tawanya, tersenyum lebar setelah menemukan air wajah khawatir pada ekspresi gadis itu.

"Harusnya aku yang bilang gitu!"

"Kok?"

"Yer, setiap ada cewek yang coba deketin aku, aku selalu bilang kamu, kan?"

"Iya."

"Udah berapa banyak yang aku tolak? Udah berapa banyak yang kukasih ke kamu aja chatnya, biar kamu yang balesin?"

Crazy Rich BaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang