Setelah Ara pulang dari Rumah Sakit,Beby menjadi semakin protektif ke Ara, masa bodoh dengan permintaan Ara, Beby akan bersikap layak nya seorang kaka jika di sekolah.
Hari ini adalah hari minggu, dimana beby hanya bermalas malasan saja di rumah, sedangkan Ara masih tertidur pulas di kamar nya.Sebenar nya Beby mempunyai rencana mengajak Ara keluar,tapi seperti nya cuaca sedang tidak mendukung.
"hadeuh BT banget,mau keluar bentar lagi hujan",Beby meraih HP yg ada di atas meja, satu notifikasi masuk saat beby baru saja membuka aplikasi Whatsap.
Lidya : woy bangun beb, buka pintu nya,gue ada di depan rumah lo.
"ini si Om ngapain pagi pagi udah mertamu",beby segera bangun dan trun ke bawah untuk membukakan pintu untuk lidya.
Saat pintu terbuka,ternyata bukan hanya ada Lidya, tetapi ada Shani, fio dan juga Mira yg baru saja sampai di rumah beby.
"Lah, rame banget, pada ngapain?
"Aelah beb, ya kali mau demo, ya main lah".
Mira tanpa basa basi langsung nylonong masuk ke dalam,duduk di ruang Tamu dan menonton Tv.
"eh tuh anak main nylonong aja,gak sopan",Lidya pun juga sama,belum juga beby mempersilahkan masuk, udah nylonong duluan.
Berbeda dengan Shani dan Fio, mereka masih berdiri di depan pintu, menunggu beby mempersilahkan masuk.
Beby yg melihat kelakuan Lidya dan mira hanya menggeleng gelengkan kepala."Ayo Shan fio masuk dulu,bentar lagi hujan".
Shani fio hanya menganggukan kepala nya dan mulai berjalan memasuki rumah beby.
Beberapa waktu yg lalu shani sempet bertanya ke beby, soal hub beby dan Ara, beby dengan senang hati menjelaskan ny ke Shani."Ara mana ka beby",Tanya Mira
"Masih tidur,bangunin gih udah siang juga,bangunin nya pelan pelan ya".
"Males ah, Ara kalau di bangunin susah, noh fio aja coba, mumpung lagi disini".
"loh kok aku".
"ya iyalah kamu, siapa lagi, udah buruan naik, di pintu kamar ada nama nya kok, udah buruan sono",titah mira sambil mendorong pelan tubuh fio.
Mau gak mau,akhirnya fio naik ke atas menuju kamar Ara,setelah sampai di depan kamar Ara, fio mengetuk pintu beberapa kali, tapi tak ada respon dari sang empu nya kamar,fio masih berusaha mengetuk hingga teriakan dari bawah terdengar oleh fio
"Percuma di ketuk, masuk aja Fio",Teriak mira.
Fio masih ragu,apa tidak apa apa kalau fio masuk begitu saja,tapi kalau di ketuk lagi juga percuma.
Fio perlahan membuka pintu kamar Ara dan menutup nya kembali, di lihat nya Ara masih tertidur dengan pulas."tidur aja manis banget"batin fio
Fio berusaha membangunkan ara,dari menggoyangkan tubuh ara,menepuk nepuk pipi ara, tapi tetap saja tidak ada hasil.
Fio memperhatikan wajah Ara dari dekat, sambil memikirkan cara apa lagi yg harus fio lakukan,"ini tidur apa pingsan sih"batin fio
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenyataan
FanfictionKenyataan tak akan pernah bisa kita hindari hanya bisa menikmati setiap rasa dan menjalani hari seperti biasa