BAGIAN DELAPAN

48 3 0
                                    

Hi readers,,

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya,, vote and comment :)

Buat kalian yang baca, dapat salam perkenalan nih dari Nathan 💕

.....

Happy reading

*
*
*

Sudah hampir dua hari nadia tidak masuk sekolah karena demam. Entah karena akibat perkataan Angga padanya membuat gadis itu menangis sepanjang malam hingga akhirnya sakit. Dulu Angga juga seperti ini padanya, mengatakan kalau dia mencintai gadis itu membuat Nadia menaruh harapan besar lalu memilih meninggalkan nathan, nadia sempat menjauhinya tapi sekali lagi Angga melakukan hal yang sama dengan terus memberi harapan. Kenapa dia bodoh sekali dengan mudah percaya pada cowok itu.

Semua ini salah nadia, dia terlalu menganggap lebih perhatian yang diberikan oleh Angga.

Apa perasaan seperti ini yang juga dulu dirasakan nathan untuknya?

Nadia mengigit jarinya, dan sesekali memukul kepalanya dengan telapak tangan. Dia menyesal meninggalkan nathan dulu dan tidak mau membuka kesempatan untuk nathan. Tanpa nadia sadari air matanya kembali jatuh mengingat kesalahan besar yang membuat nathan membencinya sampai sekarang. Nadia kembali terisak sesegukan. Membuat mamanya yang dari tadi sudah berdiri diambang pintu kamar langsung menghampiri anak itu.

"nadia, jangan nangis lagi. Nanti sakitnya gak sembuh-sembuh loh" ucap Laras, mama nadia membelai lembut rambut sang anak, membuat nadia mendongak dan langsung memeluk mamanya.

"Nadia nyesel ma,, nadia salah ngelepas nathan dulu" suara nadia yang terdengar serak sangat jelas ditelinga laras.

Laras tahu segalanya. Karena nadia selalu menceritakan apa yang terjadi di hidupnya.
"Udah, gak usah disesali. Yang udah terjadi biarin berlalu. Jangan biarin masa lalu kamu bikin kamu sakit sendiri" ucap Laras menenangkan nadia.

Nadia melepas pelukannya dari laras, kemudian menghapus air matanya nya yang berbekas dipipi. Matanya yang tampak letih menatap sang mama.
"Gimana kalau nathan akan selalu benci sama nadia dan gak mau maafin nadia lagi?"

"Semua itu butuh proses nadia, begitu juga kalian. Mama yakin suatu saat nanti kalian bisa kayak dulu lagi"

Nadia tersenyum. Semoga saja.

"Udah jangan sedih terus ah, ini minum obat kamu dan setelah itu ikut mama kedapur" ucap Laras memberikan beberapa pil obat untuk nadia.

"Ngapain ma?" Tanya nadia mengambil obat itu.

"Mama mau bikin brownis kesukaan kamu, udah lama enggak kan?"

Nadia mengangguk senang. Mama nya selalu tau makanan apa yang akan membangkitkan mood nya lagi.

🍃🍃🍃

Kalau nathan tau rasanya menjadi ketua Pagelaran seni angkatan akan seberat ini, dia akan menolak dengan mentah tawaran buk Ayu waktu itu, nathan sangat tahu kenapa papa nya ingin menjadi donatur untuk acara itu. Ini semua agar pria itu bisa terus mengharumkan namanya didepan semua orang dan selalu ingin menjadi yang terbaik walaupun itu akan mengorbankan anaknya sendiri.

Nathan dan NadiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang