BAGIAN LIMA BELAS

39 4 0
                                    

Jangan lupa sebelum membaca vote and comment :*

Thank you..

~Happy Reading~

Nadia menjadi menjaga jarak dari Nathan semenjak kejadian beberapa hari yang lalu itu. Nathan sudah mencoba beberapa kali menelvon, mengirim pesan serta mencoba beberapa kali untuk menemuinya. Tapi, Nadia selalu menghindar dan mencari alasan untuk tidak bertemu. Gadis itu juga sudah beberapa hari ini tidak ikut rapat untuk acara pagelaran alasannya adalah selalu tidak enak badan.

Nathan benar-benar bisa gila, kalau Nadia selalu menjauhinya seperti ini. Niatnya menyatakan perasaan pada Nadia lagi waktu itu bukan untuk mendapatkan hal semacam ini.

"Gue pusing" ucap Nathan pada kedua sahabatnya.

Saat ini mereka tengah berada dikantin karna jam kosong dikelasnya.

"Sakit lo? Minum obat sana" ucap Bayu.

"Bukan sakit kepala goblok! Gue lagi ada masalah" ucap Nathan.

"Bukannya hidup lo itu selalu dalam masalah ya nath? Lalu kenapa harus pusing sekarang" ucap Vino dengan gelak tawa sambil meminum teh panas pesanan nya tadi.

"Gue serius! Bisa fokus gak sih!" Bentak Nathan pada kedua sahabatnya itu.

"Yaudah. Lo lagi ada masalah apa?" Tanya Bayu mulai serius.

"Nadia marah sama gue dan menjauh"

Vino dan juga Bayu terdiam sambil melempar tatapan.

"Terus itu jadi masalah? Bukannya udah jadi hal yang wajar kalau nadia sering marah sama lo?"

"Tapi ini tu beda. Empat hari yang lalu, gue gak sengaja ketemu Nadia di restorant. Dia lagi dinner sama Angga"

"Serius lo? Nadia sama Angga dinner?" Tanya Bayu tak percaya. Nathan mengangguk.

"Trus lo cemburu?" Tanya Vino.

"Sedikit" ceplos Nathan.

"Kenapa gak lo akuin aja perasaan lo? Bukannya itu yang selalu lo tunggu-tunggu" ucap Bayu.

"Udah. Malam itu gue nyatain perasaan gue sama Nadia. Tapi, tiba-tiba aja gue khilaf. Dan kami kelepasan atau lebih tepatnya gue yang kelepasan. Gue sama Nadia.."

"Jangan bilang kalau kalian habis" Vino dan Bayu berucap serentak sampai beberapa orang yang ada dikantin menatap kearah mereka.

"Pelanin dikit dong suara lo!" Bentak Nathan memukul kepala kedua sahabatnya itu.

"Sorry, Sumpah Nath. Gue hampir kena serangan jantung. Tapi itu artinya bibir Nadia udah gak perawan lagi dong?" Tanya Bayu berbisik sok polos dan berhasil membuat Nathan menjitak kepalanya.

"Sakit Bego!" Runtuk Bayu mengelus puncak kepalanya akibat jitakan Nathan.

"Lo juga sih bicara ngasal. Nanti kalau ada yang denger kan bahaya" ucap Vino. "Trus lo mau gimana sekarang? Kalau menurut gue, lo samperin dia. Karena rata-rata kebanyakan cewek itu kalau lagi ada masalah pengennya dikejar"

Nathan berdecak. "Pengen sih. Tapi masalahnya gue takut".

Tepat saat itu bel istirahat berbunyi. Beberapa murid sudah banyak berkeliaran didalam kantin untuk melepas rasa laparnya. Tepat saat itu juga, Nathan melihat Nadia yang baru masuk bersama ketiga temannya tengah mengobrol dan tidak menyadari keberadaan Nathan.

"Sana samperin. Ini waktu yang pas" perintah Vino memukul bahu Nathan pelan.

"Atau mau gue yang panggilin?" Tanya Bayu.

Nathan dan NadiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang