BAGIAN TUJUH

51 5 0
                                    

Nadia P

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nadia P. Maheswari
.
.
.

Nathan menemukan keberadaan Angga diatap sekolah, cowok itu tengah bermesraan dengan seorang gadis cabe, yang nathan tidak begitu mengenalnya. Dengan emosi memuncak nathan menghampiri cowok itu.

Nathan langsung meraih krah baju seragam cowok itu dan Bugh!! Satu bongeman mentah mendarat di pipi kanan Angga. Cowok itu terdorong kebelakang, berusaha menyeimbang kan badannya menatap Nathan.
Angga tertawa renyah saat melihat sudut bibirnya mengeluarkan darah segar.

Lumayan juga tenaga cowok itu.

Nathan kembali mendekati Angga berniat memukulnya lagi. Dan satu lagi serangan Nathan mengenai perutnya. Angga tidak melawan, dia sengaja membiarkan cowok itu memukulnya lebih dulu. Nathan meraih kemeja itu dan meremasnya. Mata nathan terlihat sangat merah dan penuh sorot kebencian disana.

"Gue udah kasih lo peringatan untuk jangan sakitin dia!! Tapi lo tetap ngelakuin itu!!" Teriak Nathan diwajah Angga.

Angga tersenyum menatap Nathan yang seperti ini. Dia merasa menang karena membangkitkan lagi jiwa nathan yang dulu.
"Awalnya gue gak ada niat buat nyakitin dia, tapi karna peringatan lo itu gue jadi dapat ide, untuk nyakitin dia, terutama buat hancurin hidup lo Nathan" ucap Angga

Bugh..

Nathan kembali melayangkan pukulannya.

"Lo nggak berhak yakitin dia! Kalau lo mau hancurin gue, lo bertindak selayak nya cowok, jangan bertingkah seperti Banci!!" Ucap nathan tajam.

"Banyak omong lo" kini giliran Angga yang melayangkan pukulannya. Dan tepat mengenai pelipis kening nathan membuat goresan luka disana. Mereka berdua saling membalas dan saling beradu jotos. Tidak ada yang melerai karena suasana rooftop sekolah yang memang sepi. Angga tertidur di lantai dengan wajahnya yang dipenuhi luka begitu juga nathan, cowok itu terduduk letih sambil memegang bibirnya yang dari tadi mengeluarkan darah dan perutnya yang sakit akibat tendangan Angga. Seragam kedua cowok itu sama-sama kotor dipenuhi tanah.

"Lo ingat terakhir kali kita berantem? Itu juga karna cewek yang sama kan? Dulu cewek itu mencintai gue dan sekarang tetap mencintai gue walau dia berkali-kali menjauh, dia gak akan bisa lepas dari gue" ucap Angga membuat nathan teringat pada kejadian lima tahun yang lalu.

"Kalian kenapa sih Selalu berantem?!  Kalian sadar gak! Ulah kalian yang seperti ini bikin gue juga terlibat dalam masalah kalian!" Ucap Nadia  pada kedua cowok didepannya yang saat itu mereka masih memakai seragam putih biru.

Nadia membuang muka kesembarang arah saat nathan menatapnya. Wajah cowok itu sudah lebam akibat pukulan angga.

"Gue gak akan libatin lo nadia, karena gue gak sama seperti sahabat lo ini, yang hobinya cuma bikin masalah" ucap Angga menatap Nadia, wajah cowok itu juga tampak lebam tapi tetap masih parahan nathan.

Nathan dan NadiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang