Persahabatan yang terjalin begitu erat yang dulunya saling menyayangi dan berjanji untuk terus bersama-sama kandas hanya karena sebuah kesalahpahaman yang tercipta diantara keduanya.
Nathan Almoreno. bertekad didalam hati untuk tidak akan pernah te...
Seperti kucing yang ingin menerkam mangsanya. Mata cokelat itu terus menatap kearah depan dengan tatapan tajam. Sudah hampir 15 menit, Nadia terus memperhatikan gerak-gerik cowok itu. siapa lagi kalau bukan NATHAN. Satu-satunya siswa yang mengaku dirinya paling dikagumi di seantero SMA Gemilang.
Cowok itu dengan santainya menggoda tiap siswi yang baru saja masuk kekantin dan tidak jarang dia dengan seenaknya merangkul gadis-gadis itu. Padahal ini kan masih pada jam sekolah.
Benar-benar memuakkan !!
Sementara itu diujung pintu masuk kantin. Nathan bersama kedua temannya tengah asik memalak beberapa adik kelas yang ingin masuk kekantin. Nanti uang hasil palakan mereka akan dibelanjakan untuk kebutuhan mereka seperti membeli rokok.
Bukan nathan tidak mampu atau tidak memiliki uang. Nathan berasal dari keluarga yang berada dan terbilang sangat kaya. Hanya saja hal itu jarang sekali diperlihatkan Nathan disekolah. Menurutnya, kalau dia ingin membeli rokok dengan uangnya sendiri itu sama saja Nathan membakar uangnya. Tapi, jika memalak, uangnya tidak akan terbakar apalagi habis.
Ingat, dalam hidup ada perhitungan. Kalau tidak ngapain siswa jurusan ips belajar Akuntansi !!
Sesekali mata elang milik Nathan bertemu dengan bola mata milik Nadia yang juga tengah menatap kearahnya. Untuk beberapa detik tatapan mereka saling bertemu sebelum akhirnya Nadia menyudahi tatapan itu dan menghadap kearah lain.
"Mau kemana lo Nath ?!" Tanya Bayu saat melihat Nathan yang bangkit dari bangkunya.
"Biasa, mau nemenin biawak" celetuk nathan dengan senyum smirk nya.
"Biawak? Gila ya lo! Mana ada disekolah kita melihara biawak"
"Yaelah bay, biawak yang dimaksud sama nathan itu, tuh si Nadia" tunjuk Vino kearah dimana Nadia dan teman-temannya duduk.
"Ohw,, gue kirain biawak beneran, ternyata Nadia"
Tanpa menghiraukan perdebatan kedua temannya yang entah sampai kapan habisnya itu. Nathan segera menghampiri Nadia yang tengah duduk bersama ketiga temannya sambil menyeruput segelas juice Alpukat didepannya.
Tanpa babibu dan mengucap apapun Nathan dengan santainya duduk didepan Nadia, membuat keempat gadis itu kaget dengan keberadaan tiba-tiba Nathan, juga beberapa siswa dan siswi yang berada di kantin menatap kearah keduanya.
Dengan seenak jidat Nathan mengambil alih juice yang ada ditangan Nadia dan meminumnya. "Juice apaan ni, gak ada manis-manisnya" ucap Nathan mengerutkan kening nya.
"Kalau gak manis, gak usah diminum!" Jawab Nadia berniat mengambil juice nya kembali tapi Nathan dengan cepatnya memukul keras tangan Nadia membuat gadis itu meringis kesakitan.
"Lo gila?!" Bentak Nadia sambil mengusap tangannya yang memerah akibat tamparan Nathan. Sementara ketiga teman Nadia yang lain memilih diam tak ikut campur karena sudah hampir setiap hari mereka berdua bertengkar. Kalau ada salah satu diantara mereka yang ikut, di pastikan dia akan menjadi bulan-bulanan Nathan.
"Sakit? Itu belum seberapa sama apa yang udah lo lakuin ke gue nadia!" Ucap Nathan dengan suara tegas nya.
"Gue akan berbuat lebih dari ini sama lo" lanjut nathan dengan penuh makna disetiap kalimatnya.
Nadia yang sudah merasa muak dengan sifat Nathan hari ini ditambah lagi cowok itu mengancam nya. Membuat Nadia memukul keras meja tepat didepan Nathan, membuat semua siswa kini menatap kearah mereka.
"gue peringatkan sama lo, berhenti nakutin gue dengan ancaman lo! atau lo akan rasain akibatnya!!" tunjuk Nadia tepat didepan wajah cowok itu. Nathan tertawa aneh seperti meremehkan gadis didepannya.
Benci, itu yang tengah dirasakan Nadia tiap kali melihat mata itu. Mata yang membuat nya dulu begitu tenang dan nyaman tapi sekarang mata itu pula yang membuatnya menjadi begitu hancur seperti sekarang.
"Yaampun gue takut,, maafin gue nadia,," ledek Nathan sambil mengepalkan kedua tangan nya didepan Nadia seperti memohon, membuat seisi kantin tertawa melihat tingkahnya.
"Jangan sok-sok an ngancem gue, gue bisa aja berbuat hal yang gak lo suka disini" Nathan balik menantang Nadia dengan melangkah maju mendekati gadis itu.
"NATHAN!!!" Satu tamparan keras mendarat tepat di pipi cowok itu, Nadia benar-benar muak dengan nathan. Setiap hari cowok itu berhasil mempermalukan dirinya didepan semua orang. Tapi itulah tujuan Nathan. Mempermalukan Nadia adalah hobi kesukaannya.
"Nad,, ayo pergi" ajak Cindy mengenggam lengan Nadia untuk mengajak gadis itu kembali ke kelas karna kini mata semua orang menatap mereka. Apalagi nanti kalau ada guru yang melihat maka masalah nya akan berbuntut panjang.
Nadia mengangguk dan berlalu pergi dari hadapan Nathan bersama ketiga sahabatnya. "Gue akan balas tamparan lo hari ini" teriak Nathan saat Nadia ingin keluar kantin.
"Tunggu aja, waktu yang pas buat itu" lanjut Nathan. Tapi tidak dihiraukan oleh cewek itu. Nadia memilih menutup kuping dan segera berlalu meninggalkan kantin.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nathan Almoreno
Nadia P. Maheswari
*** Hai readers... Gimana, sampai sini nyambung gak?
Ini cerita pertama aku.. typo bertebaran dimana-mana
Jangan lupa Vote and comment karna itu sangat aku butuhkan biar tambah semangat bikin nya :)