Part 33. Belajar Memahami.

5 2 0
                                    

[Jina POV]

Aku meninggalkan asrama Jimin, lagi-lagi diantar Manajer Sejin. Entah, aku semakin canggung jika berdua seperti ini. Aku masih malu atas perbuatan ku dengan Jeongguk di depannya beberapa waktu yang lalu. Arrgh, dasar lelaki usil.

"Apa yang kau bawa?" tanya Manajer dari belakang. "Oh ini, ini lilin aromatherapy yang kubeli tadi siang, aromanya vanilla, mengingatkanku pada Jeongguk, tapi sepertinya ia tadi sudah tidur. Aku ingin menitipkan lewat Jimin, tapi dia tidak mau" jelasku. Lalu aku terbesit sesuatu,

"Manajer apa kau mau mem—" ucapku terpotong, "tentu saja tidak" jawabnya lugas. Aku cemberut kesal dan ia hanya tertawa di belakang.

"Manajer, apakah member tidak ada yang pernah berkencan?" tanyaku. Lalu Manajer Sejin bingung atas pertanyaanku. "Aku ingin tahu, apakah berkencan dengan idol itu sulit. Apakah perempuannya harus datang lebih dulu agar privacy mereka tetap terjaga?" tanyaku.

"Kau ingin berkencan dengan Jeongguk?" goda Manajer. "Ah Manajer, bukan seperti itu maksudku" jawabku kesal. Manajer tertawa.

"Kalau aku bilang belum ada, apakah kau percaya?" jawabnya, lalu aku menghentikan langkahku. "Menjadi idol itu sulit, apalagi jika kelasnya sudah mendunia, dan cara grup yang selalu menyempatkan waktu untuk fans dan keluarga. Sangat kecil kemungkinan untuk berkencan, tapi aku tidak tahu apa yang ada di balik layar handphone mereka" jelas Manajer, aku mengangguk paham. Lalu kami terdiam sedikit lama.

"Lalu aku harus bagaimana agar semuanya tetap baik-baik saja?" tanyaku. Manajer sepertinya berpikir keras karena pertama kalinya ia menangani ini.

"Menurutku sampai saat ini, Apartment mereka adalah tempat paling aman. Kawasan apartment mereka jauh dari blok lain. Banyak kawasan yang bisa di setting private disini" jelasnya.

"Di sini juga CCTV tidak mudah diakses selain izin polisi. CCTV juga berhenti sampai di lobby dan lift. Di apartment mereka juga tidak ada sama sekali CCTV, kami benar-benar menghargai privacy mereka"

"Di agensi, idol adalah idol, berada dibawah pengawasan agensi. Sehingga CCTV ada di bawah kontrol agensi. Agensi memang menjaga privacy artis kami. Tapi siapa yang tahu? Agensi berkembang pesat, banyak staff dari berbagai divisi. Menurutku agensi adalah tempat yang aman bagi idol, tapi bukan untuk berkencan, lagipula, tempat itu memang tempat bekerja bukan?" Jelasnya. Aku menangguk paham.

Lalu kami melanjutkan langkah menuju apartment ku. "Kau ingin bertemu Jeongguk?" tanyanya. Aku terdiam. "Datang saja ke asrama" tawarnya. Aku menolaknya, "ah manajer-nim. Aku akan bersembunyi tidak hanya dari publik, tapi juga bersembunyi dari member. Aku tidak suka ledekan dan pengawasan Jimin" ucapku. Manajer mengangguk paham sambil terkekeh.

"Jimin mengawasimu?" tanyanya, aku mengangguk. "Dia memang posesif" jawabku. Lalu kami sampai di dekat pintu apartment ku.

"Aku akan mengatur jadwal nya nanti, aku akan mengabarimu" ucap Manajer. "Jangan! Aku mohon.." jawabku yang mengundang tanda tanya manajer.

IDOLOVEUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang