Part 22. Kebohongan.

12 5 2
                                    

[Jina POV]

Aku meninggalkan Jeongguk yang terpaku diluar sana. Aku benar-benar tidak bisa berhenti tersenyum, saat mengetahui orang yang ku duga selama ini adalah benar dia. Aku berjalan masuk ke artist lounge.

"Kau habis darimana?" tanya Jimin. 'Aduh aku harus jawab apa?' batinku, "Oh aku barusan menerima telepon dari temanku" jawabku. Aku tau pasti ada yang menyadari kebohonganku, yaitu Manajer Sejin. Maafkan aku manager.

"Kau lebih cantik dibanding di foto yang kemarin Jimin kirim" ucap Taehyung, wajahku memerah, lalu aku menatap Jimin geram, Jimin terkekeh.

Lalu tak lama, Jeongguk menyusul masuk, member baru menyadari bahwa Jeongguk tidak ada dari tadi, "loh kau habis darimana?" tanya Yoongi hyung. Jeongguk terlihat panik dan bingung, lalu ia menatap susu pisangnya. "Oh aku habis mengambil susu pisang di dapur" bohong Jeongguk.

Lalu ibu dan para member mengobrol panjang lebar, aku hanya ikut tersenyum mendengar obrolan mereka. Sesekali aku melihat Jeongguk yang juga mengambil kesempatan untuk menatapku. Ah pertemuan macam apa ini.

Tak terasa, hampir sejam mereka beristirahat dari schedule. Manajer memberitahu, membuat aku dan ibu akhirnya pamit dari pertemuan ini. Ibu izin pergi ke toilet sebentar. Meninggalkanku berdua bersama Manajer Sejin, ah, aku harus bagaimana ini.

"Jina" panggil Manajer Sejin, "Nee?" Jawabku gugup. "Apa hari ini kau masih di Hannam?" tanyanya. "Masih, sampai 12 hari kedepan" jawabku. "Bisakah kita bertemu nanti malam?" tanyanya lagi, "atur saja manajer-nim, aku akan mengikutimu" jawabku. Manajer-nim tersenyum. Duh, aku tidak tahu arti senyuman itu.

Tak lama, ibu keluar dan kami pulang, tidak lupa berterima kasih atas perizinan Manajer Sejin untuk bertemu member.

"Aku tau kau bertemu Jeongguk diluar" ucap ibu memulai percakapan di mobil. "Ah, maaf aku berbohong" jawabku murung. "Tidak apa Jina, bagaimana pertemuan kalian?" tanyanya. Lalu aku menjelaskan pertemuan kami, dan rencana pertemuan ku dengan Manajer Sejin.

"Ibu rasa Manajer Sejin mengetahui persoalan mu dengan Jeongguk" ucap ibu, lalu aku terpaku, ah mengapa aku tidak menyadarinya. Mereka bersama hampir tujuh tahun, pasti mereka saling terbuka satu sama lain. Aku semakin berdebar akan pertemuan nanti malam.

Mobil sampai di kawasan apartment kami. Lalu kami masuk, dan ternyata ayah sudah memesan makanan, lalu kami makan siang bersama. Setelah selesai, aku menyuruh ibu untuk beristirahat, dan membiarkanku merapihkan barang belanjaan.

Aku menghabiskan waktu dengan membaca novel dan mendengarkan musik ditengah pemandangan Hannam, untuk meredakan detak jantungku yang berdebar tak karuan sejak tadi.

Jam menunjukkan pukul 8 malam. Notifikasi pesan berbunyi.

[Lokasi]
Anthracite Coffee Hannam, 240 Itaewon-ro, Hannam-dong, Yongsan-gu, Seoul, Korea Selatan.
Jam 21.00 KST.

Aku bergegas bersiap diri, aku memilih untuk datang lebih dulu, agar bisa memilih tempat yang nyaman dan meredakan gugupku.

IDOLOVEUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang