11. Cembukor

19 7 4
                                    

Gue, orang yang pernah kecewa sama waktu
.
.
.
Rafael Bramastel

Tasya masih terdiam. Ia tidak bisa mengungkapkannya kepada Adel. Entahlah, bibirnya seakan-akan kelu untuk jujur pada sahabatnya ini.

"Kalo seumpama gue bilang behenti buat ngekonsumsi pil penenang itu, lo bakal nurut gak del?" Tasya menatap Adel lekat-lekat, berharap semoga kali ini Adel bisa menuruti permintaannya.

Adel mendadak bingung saat tasya memintanya begitu. "Ya tergantung sih, kenapa emang?"

"Depresi lo kambuh lagi gak del?"

Adel mengedikan bahunya. "Akhir-akhir ini kayaknya enggak deh. Kenapa sih emangnya?"

"Lo bakal berbuat apa jika seumpama ada hal yang menurut lo baik, tapi ternyata malah ngerusak lo"

"Ya gue jauhin lah, gimana sih. Aneh lo sya"

Tasya mengusap wajahnya gusar. Oke, jawaban Adel tadi sepertinya sudah bisa memantapkan hatinya untuk berbicara secara terang-terangan kepada gadis di sampingnya saat ini.

"Jauhin obat penenang itu del. Bahaya"

"Apaansih sya, kok lo tiba-tiba jadi gini sih. Ini ada hubungannya sama pertanyaan pertama gue ya"

"Engg--"

"Jawab gue sya"

"Gue bil--"

"Plis sya, jujur sama gue. Gue itu kenapa?" Adel menggenggam tangan Tasya, berharap jika sahabatnya itu mau memberikan informasi tentang pertanyaan tadi.

Tasya menghela napasnya panjang. Semoga Adel mengerti, yah... semoga. "Lo overdosis del, jantung lo udah gak kuat buat nahan semua obat penenang yang lo minum. Kalo lo masih tetep kekeuh buat minum obat itu lagi, otak lo yang jadi sasarannya"

"Gue gak mau lo kenapa-napa del" Tasya menatap Adel lekat-lekat.

Namun apa respon apa yang Adel berikan? Marvelous, gadis itu malah tertawa terbahak-bahak. "Bwuhahahaha jiakakakaka cekakakakaka"

(Gak elit banget ketawanya:')

"Kok lo malah ketawa sih anjir, bukannya khawatir atau apalah gitu"

"Lo tadi bilang apa sya? Overdosis? Pffttt--bwuahahahaha, cuma overdosis doang? Yakin?" Ujar Adel menaik turunkan alisnya.

Hm? Cuma ya del?

Overdosis itu cuma?

Jantung rusak berarti juga cuma dong?

"Matamu cuma, Overdosis ini tuh del, OVERDOSIS"

Adel yang tadinya ketawa sekarang dengan cepat merubah raut wajahnya menjadi datar. Ck, sinting emang. "Jangan ngadi-ngadi lo sya. Ingat, ucapan itu doa"

Tasya memutar bola matanya malas, sebenarnya otak Adel itu kenapa? "Gue serius maemunah, ya tuhaan. Susah ya ternyata ngomong sama orang autis kayak elu del"

ME-US&ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang