from his past

1.6K 299 13
                                    

Happy reading <3


•••





Apa alasan seseorang tidak suka untuk mengenang yang dulu? Lebih tepatnya mengenang masa lalu.

Let's leave the past and live well in the future.

Lantas bagaimana jika kenangan itu indah? Apakan hal tersebut juga perlu ditinggalkan? Dan bagaimana dengan kenangan pahit?

Haikal memegang prinsip dalam hidupnya, jika sesuatu hal dimasa lalu harusnya dilupakan.

Terlebih jika hal tersebut tidaklah ditakdirkan untuk kita.

Tidak ditakdirkan untuk bersama kita.

Tidak ditakdirkan untuk menjadi bagian dari skenario hidup kita.

Reeyana

"What did you mean, Kak? Haikal is not a biological son of aunt Masayu."

Bibir gue terasa kelu ketika akan menanggapi ucapan Ellen. Bertepatan dengan itu, akhirnya Tante Fatma memanggilnya bersama Bima untuk menghampirinya.

Tubuh gue terduduk lemas dengan segala pertanyaan didalam kepala gue.

What exactly do I not know?

Haikal...

Gimana bisa dia sembunyikan hal sebesar ini dari gue? I mean, gue gak ingin memaksakannya menceritakan masalah pribadinya pada gue. But, it's almost 5 years. Gue pikir hubungan kita sudah sejauh itu dan bikin dia secara terbuka mengatakan masalah pribadinya.

Gue gak ingin menjudge dia secepat itu. Gue ingin mendengar secara langsung alasannya nyembunyiin ini semua dari gue.

Mata gue menelisik kearah samping dan kanan untuk mencari sosoknya yang memang sejak tadi tidak bergabung bersama gue, Ellen dan juga Bima.

Senyumnya...

Senyumnya selalu tulus ketika sedang menanggapi orang lain berbicara.

"Kamu kenapa nggak akrab sama Om dan Tante kamu yang lain?"

"Mereka benci sama Ayah."

Pernyataan itu bener-bener bikin kepala gue hampir pecah.

"Mereka benci sama Ayah."

Mereka benci dengan Om Senda dan Haikal karena mereka adalah orang lain.

Pikiran gue berkecamuk tentang berbagai kemungkinan yang bisa saja terjadi, sebelum sebuah tangan menyentuh pundak gue hingga membuat gue sedikit terlonjak kaget. Haikal mengernyitkan dahi kemudian duduk disebelah gue.

"Kamu kaget?" Tanyanya. Gue mengangguk.

Gue melirik sekeliling. Udah mulai sepi karena tamu dan juga pengunjung berpamitan.

"Pulang sekarang?"

"Iya." Jawabnya kemudian beranjak dari duduk sambil meraih tangan gue untuk ia genggam.

How do i start to talk about it? Kepala gue udah gak kuat nampung berbagai pertanyaan.

Hingga kita sama-sama diam didalam mobil tanpa ada percakapan. Hanya lagu Ending milik Isak Danielson yang mengiringi hembusan nafas kita berdua.

"Kal, what exactly do I not know? Sampai-sampai kebenaran itu harus keluar dari mulut orang lain dan bukan kamu."

Haikal

reeya [ PASTOLOGY ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang