hope

767 196 17
                                    

happy reading <3


...





"Kamu kenapa?" Tanya Haikal begitu melihat Reeyana datang mendekat kearahnya. Gadis itu terlihat kesal.

Mereka sedang ada di salah satu kedai pinggir jalan dekat villa. Haikal sengaja meminta Reeyana untuk datang agar gadis itu tidak suntuk di kamar.

"Aku ganggu kamu tidur ya?" Reeyana menggeleng lalu bergabung duduk di samping Haikal.

"Enggak kok, lagi suntuk aja" Jawab Reeyana berbohong.

Tentu saja ia tidak akan mengatakan pada Haikal apa yang terjadi barusan sebelum ia datang kemari.

Sore menjelang ketika mereka berdua memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar villa.

Mood Reeyana yang tadinya berantakan sekarang sudah kembali seperti semula. Mendengar lelucon Haikal dan memandangi setiap tempat yang ia lewati membuatnya jauh lebih tenang.

"Kita nanti otw ke Seminyak jam berapa deh?"

Haikal menoleh. "Emmm, kata Nana jam tujuh sih. Kenapa?" Reeyana menggeleng.

"Gapapa, cuma pengen tau aja."

Keheningan pun terjadi di antara mereka.

Kalau boleh jujur, Reeyana sangat merindukan momen ketika menghabiskan waktu berdua dengan Haikal. Kesibukan kuliah akhir-akhir ini memang membuat mereka sangat jarang bertatap muka.

"Kalo disuruh milih, kamu mending tetep tinggal di Bandung apa Bali kalo udah nikah?" Reeyana memang sudah pernah bercerita kepada Haikal soal keinginannya tinggal di Bali ketika sudah berkeluarga nantinya.

Reeyana terdiam sejenak. "Nggak tau, ngikut suamiku nanti aja." Jawabnya.

"Kan aku suami kamu." Celetuk Haikal dengan polosnya yang sukses mengundang gelak tawa Reeyana.

Mereka tertawa sepanjang jalan seperti hal nya tidak pernah terjadi apapun.

"Emang kamu gak mau nikah sama aku? " Tanya Haikal dengan wajah cemberut.

"Mau gak ya..." Haikal memutar bola mata malas.

Dengan tiba-tiba Haikal menghentikan langkahnya. Cowok itu langsung merubah tatapannya menjadi lebih serius. Reeyana yang melihat itupun mengernyit heran.

"Nikah sama aku, Ree. Aku gak tahu sebanyak apa aku udah bikin kamu marah-marah, sebel sampe nangis gara-gara aku. Aku cuma mau kamu bertahan sedikit lagi aja. I want to be someone who is the reason you laugh. I want to be someone who is the reason you wake up and give me a kiss. I want to protects you and your smile. Ini bukan gombal ya, Teh. Ini beneran mau ngomong ini dari lama." Ujar Haikal yang membuat hati Reeyana menjadi hangat.

Gadis itu berjalan mendekat kearah Haikal lalu melingkarkan tangannya dileher orang yang dicintainya kemudian memeluknya dengan erat. Tidak ada kata yang mampu ia ucapkan untuk sekedar membalas perkataan Haikal.

Reeyana tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya ketika Haikal mengatakan hal itu. Sepertinya senang bukan lagi kata yang tepat untuk mendeskripsikannya, karena yang dirasakan Reeyana lebih dari kata itu.

reeya [ PASTOLOGY ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang