8.

8.1K 905 8
                                    

"Maaf dek, kami tidak menerima tamu selain yang sudah mempunyai janji temu dengan Pak Fatih."

Ish menyebalkan sekali mbak-mbak berkonde ini.

"Tapi saya istrinya mbak," Aster mulai ngegas.

"Jangan ngelawak dek. Jelas-jelas saya calon istrinya."

Waduh, konspirasi semacam apa ini? Bisa-bisanya mbak konde mengaku calon istrinya Fatih.

Mata Aster menelisik perempuan yang duduk dibalik meja itu.

"Kamu jangan kurang ajar ya dek," kata mbak konde sambil menyilangkan tangannya didepan dada.

Aster mendengus, "Rata mbak, gedean punya saya."

Padahal mah Aster nggak berniat melihatnya, dia hanya membaca badge name yang tertempel di dada perempuan itu.

Kamila Nanda

Dan yeah perbuatan Aster itu memicu kemurkaannya mbak konde, "Saya panggil satpam buat mengusir kamu."

Tapi sebelum itu terjadi, cepat-cepat Aster membuka ponsel pintarnya.

Anda
08.56
Mas tolongin, masa Aster mau diusir satpam.

•••

Benda canggih berbentuk persegi yang tergeletak manis disebuah meja itu tampak bergetar.

Sang pemilik melongok sekilas, dahinya mengernyit tatkala melihat sebuah notifikasi pesan WhatsApp.

Istriku
08.56
Mas tolongin, masa Aster mau diusir satpam.

Tanpa membalasnya, Fatih bergegas keluar. Menuruni tangga dengan tergesa-gesa.
Mata lelaki itu mendelik melihat istrinya ditarik-tarik oleh dua orang satpam.

"Pak Amin, Pak Said, tolong lepaskan. Dia istri saya."

Teriakan Fatih yang menggema itu membuat ruangan yang semula rusuh mendadak hening.

Fatih mengamati gadis bergamis biru langit itu. Bibirnya terlihat menggerutu sambil mengusap pergelangan tangannya.

Lelaki itu mendekap Aster kedalam pelukannya.

"Mas sakit," adu Aster pada Fatih.

Iya sih, kemarin pas nikah emang tamunya banyak. Tapi kan itu teman sekolah dan teman kuliah Fatih, ia sama sekali tidak mengundang rekan kerjanya.

Ada sih rekan kerjanya yang diundang, itupun cuma Wildan. Lagian Wildan itu teman Fatih dari TK.

Fatih mengambil alih tugas Aster, lelaki itu meniup dan mengusap pergelangan tangan istrinya yang sedikit me-merah.

"Anu maaf Pak Fatih, saya tidak tahu kalau mbak-nya istri bapak."

Pak satpam yang bernama Amin itu tertunduk lesu.

"Saya juga minta maaf ya Pak, Bu."

Satpam yang satunya juga menundukkan kepalanya.

"Tidak apa-apa pak," Aster menjawab jumawa.

"Silahkan kembali ke depan," kini giliran Fatih yang menanggapi.

Kamila terlihat bingung, ia terlalu sulit membaca situasi. Oh tidak, Kamila itu paham namun hati kecilnya menolak.
Dia yang sudah lama memendam rasa untuk Fatih, malah gadis kecil itu yang mendapatkannya.

"Kamila, dia istri saya. Besok lagi langsung izinkan dia masuk ke ruangan saya."

Usai Fatih menyelesaikan kalimatnya, ia menarik Aster keluar dari ruangan Kamila.

Mrs. Aster [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang