||Saking sakit hatinya kadang sampe bingung mau ketawa atau mau nangis.||
☆ UNEXPECTED LOVE ☆
__1 TAHUN YANG LALU__
Saat ini gue udah berdiri dengan rasa percaya diri, gagah dan berasa jadi gentleman banget malam ini di depan rumah Viona. Membawa sebuket bunga mawar merah yang harum semerbakㅡbunga favorit pacar gue. Bunga mawar yang cantik sesuai sama pacar gue yang cantiknya tiada tanding.
Gue melihat kaca spion motor yang gue parkir nggak jauh dari rumah Viona, merapihkan rambut gue yang sedikit berantakan karena pakai helm. Gue lihat diri gue sendiri dari ujung rambut sampe ujung sepatu.
Jaket kulit bermerk yang dikirim nenek gue langsung dari Paris ngebuat diri gue makin kece abis, parah dah. Aroma parfum dengan merk ternama emang wanginya nggak kaleng-kaleng, padahal gue naik motor yang bisa menghabiskan waktu setengah jam tapi wanginya masih nempel. Percaya diri to the max. Siplah, gue udah ganteng banget pokoknya ini mah, sebanding lah sama Taehyung, sebelas duabelas dikali seribu. Setidaknya gue nggak mau malu-maluin di depan pacar gue.
Malam ini gue mau ngajak Viona dinner di Cafe yang udah gue booking dan gue desain se-romance dan se-sweet mungkin. Yang bakal bikin cewek suka, terkesima, bergelimang airmata terharu, omaygat omaygat. Gue ngelakuin ini semua tentu ada maksud dan tujuan. Tepat dihari ini adalah hari jadi gue sama Viona yang ke 4 bulan.
Hubungan gue sama Viona emang masih diumur biji jagung. Lebay emang sih kesannya. Tapi ya bodo amat. Ini salah satu bukti sayang gue sama Viona. Gue mau memberikan sesuatu yang manis dan berkesan di hubungan gue. Kalo udah bucin banget mah gue bakal ngetreat like a queen. Harus. Kudu. Wajib. Totalitas tanpa batas.
Viona dimata gue itu bagaikan makhluk Tuhan paling sexy. Anjass. Sexy yang gue maksud tuh bukan kearah mesum ya! Gue nggak pernah mandang Viona dari bodynya. Apalagi fisiknya. Sexy aja gitu dimata gue. Fisik dan bodynya yang ideal itu mah bonus. Terlepas dari wajahnya yang cantik dan manis, Viona juga anaknya ceria dan yang paling gue suka, doi tuh happy virus buat gue. Itu yang bikin gue tertarik sama Viona.
Balik ke dunia nyata, gue melangkahkan kaki mantap ke rumah Viona. Membuka pagar rumahnya dan kebetulan banget Viona juga keluar dari rumahnya. Wuih, jodoh emang nggak kemana.
Gue liat Viona berdiri di ambang pintu rumahnya. Sepertinya Ia nggak sadar akan kehadiran gue. Gue liat sosok Viona malam ini lebih cantik dari biasanya. Dengan balutan dress pink dan rambut panjang yang sengaja Ia curly dan di ikat setengah ngebuat Viona makin kayak bidadari jatuh dari langit. Cantik banget euy.
Baru aja gue menginjakkan kaki di halaman rumahnya, nggak lama, keluarlah seorang laki-laki dewasa dari dalam rumah Viona. Mengecup kening Viona mesra. Dan yang bikin gue agak shock Viona membalas memeluk laki-laki itu nggak kalah mesraーdengan senyuman Viona yang merekah.
Gue masih nggak paham pemandangan apa yang sekarang ini gue liat. Ini cuma ilusi gue kan?
Mereka asyik bercanda kecil dengan saling membalas cium pipi, cium kening. Tangan pria yang sudah berumur itu dengan leluasa melingkar di pinggang Viona dengan jari jemari yang sekilas seperti sedang meraba pantat Viona.
Hh?! Ilusi?! Nggak. Ini bukan sekedar ilusi. Terlalu nyata untuk dibilang ilusi.
Siapa tua bangka itu yang seenaknya cium sana, cium sini dengan Viona?! Bokapnya jelas nggak mungkin! Bokap Viona udah lama meninggal. Masa iya arwah bokapnya bisa cium-cium begitu? Itu nggak mungkin banget, gue bukan anak indigo yang bisa ngeliat makhluk astral.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Love
RandomKejar apa yang harus di kejar. Pertahankan apa yang pantas di pertahankan. Dan tinggalkan apa yang harus ditinggalkan. Hatimu tau kapan saatnya.