Jhope benar- benar marah melihat kalista yang kembali berbuat ulah.selama jhope tinggal orang bawahannya mengatakan jika jika kalista berbuat ulah . nafas jhope makin tercekat kenapa putrinya seperti ini sekali. Ingin marah tapi sunhee bisa-bisa akan menghajarnya sampai babak belur.
" kalista .. kenapa kau seperti ini ?" Tanya jhope yang sudah berdiri dengan tegak menatap kalista yang baru saja pulang dari misi bersama dengan jihoon.
Tak ada sahutan dari gadis itu, dia sebenarnya juga sangat takut melihat ayahnya sekarang. Ini kali pertaman melihat ayahnya benar-benar berwajah datar tanpa senyum bodoh yang biasa kalista lihat .
" ayah dia yang mulai dia menghina temanku , apa aku harus diam. Jika dia menghinaku aku tak masalah karena telingaku sudah kebal. Tapi bagaimana dengan temanku ?" bela kalista pada dirinya sendiri.
" ok fine appa tahu kau membela temanmu kalista , tapi mulai sekarang control sedikit jika memang ada yang berbuat ulah lagi . laporkan pada appa biar gadis itu jadi urusan apa atau siapapun , kau paham " ujar jhope memberi penekanan di setiap kata-katanya.
Setelah ketegangan yang terjadi dalam ruangan milik jhope . kalista kini duduk dengan Darren yang menaruh kepalanya dipaha kalista sambil bermain game. Ray yang sedari tadi bosan hanya menatap bengong kearah depan sambil melamunkan apa yang terjadi di sekolah beberapa jam lalu.
" ada apa dengannya ?" Tanya kalista ada Darren
" dia patah hati, di tolak perempuan di sekolahnya" jelas Darren sambil memainkan ponselnya
" jelas saja kau di tolak siapa juga yang mau dengan orang dungu seperetimu " ejek kalista membuat ray mendelik tajam kea rah saudaranya tersebut dengan tanpa perasaan ray melempar bantal hingga mengenai wajah kalista dan Darren yang ada di pangkuan kalista sedang menidurkan kepalanya.
" sialan kemari kau bodoh " maki kalista , Darren tersenyum miring lalu mengambil bantal yang juga ada di sofa. Jadilah perang antar saudara ini terjadi.
Sunhee dan juga jhope hanya memperhatikan ke 3 anaknya yang asik saling lempar bantal. Tak ada niat dalam diri mereka untuk memisahkan . lagi pula itu terlihat lebih baik dari pada harus melihat mereka adu mulut setiap hari di rumah.
skip time
Kristian sudah berdiri di depan kelas kalista sejak beberapa menit lalu. Entah apa yang lelaki itu lakukan, tapi yang jelas sebuah kotak kecil terlihat di saku celana lelaki itu, yang dia keluarkan sambil menatap tersenyum kotak tersebut.
" kau mencari kalista ya ?" Tanya nari
" ahh ne " jawab kristian sedikity malu bercampur gugup karena ketahuan mencari gadis dengan sikap kasar taraf akut itu. Sekitar 3 menit kalista keluar dari kelas dengan wajah nyaris datar tanpa exspresi . kristian hanya menelan ludahnya kasar .
" kenapa ?" Tanya kalista pada kristian yang hanya menatapnya
" ikut aku " kristian menarik tangan kalista mengajak gadis itu berjalan menuju rooftop
Tibanya di rooftop kalista masih menunggu apa yang ingin kristian lakukan dan katakan padanya. Namun lelaki itu masih diam dan menatapnya dengan senyum bodoh membuat kalista merasa jengah sendiri.
" kau mengajakku kesini hanya untuk melihatmu benging seperti orang bodoh ?" Tanya kalista membuat kristian menggelengkan kepalanya.
Sret
Kalista sangat terkejut saat secara tiba-tiba kristian memeluknya. Sial jantung kalista terlalu murahan saat ini, dia benar benar-benar tidak bisa mengendalikan dirinya jika berada di dekat kristian.
" ada apa denganmu sialan " maki kalista namun tak membuat kristian melepaskan pelukannya.
" diam sebentar aku mohon kalista, hanya sebentar biarkan aku memelukmu aku mohon " mendengar permohonan dari kristian mau tak mau kalista memilih diam membiarkan pria yang ada di pelukannya ini melakuka apapun yang dia mau.
" kau tahu bukan jika kita sudah bersama sejak kecil, dan kau juga tahu bukan jika aku selalu mengganggumu. Sejak lama bahkan hingga sekarang. Kalista aku tahu kau tidak suka hal ini, aku juga tahu kau tidak menyukaiku . tapi aku hanya ingin bilang padamu jika aku.... Aku .. aku menyukaimu.. ani tapi aku mencintaimu " jelas kristian
Jantung kalista rasanya berpacu begitu cepat ini terlalu mendadak dan gila. Meski kalista akui jika kristian pria menyebalkan dan sinting. Tapi apa daya kalista juga nyaman berada di dekat lelaki tersebut.
Di tatapnya kristian yang juga menatapnya dengan pandangan teduh . kalista bingung harus mengatakan apa karena semuanya terlalu cepat baginya. Tapi kalista juga tak ingin menggantung kristian dengan mengatakan butuh waktu.
" jadi bagaimaan ?" Tanya kristian ragu dan takut, takut di tolak dan di umpati oleh kalista. Tapi kristian sudah menguatkan diri jika dirinya menerima penolakan dari kalita dan juga umpatan tajam dari gadis itu.
Cup
Kristian melebarkan matanya ketika merasakan bibir kalista yang menyentuh bibirnya. Sial dalam otaknya tak ada jawaban dngan ciuman atau tragedy seperti ini saat menyatakan perasaan.
" berjanji padaku, jangan pernah menyusahkanku, mengekangku, atau berubah menjadi toxic saat menjadi kekasihku kristian park " jelas kalista membuat nafas kristian tercekat.
" jadi kau menerimaku " senang kristian memeluk erat kalista dan mencium seluruh permukaan wajah gadis itu. Mereka tertawa begitu bahagia karena sudah menyampaikan perasaan masing-masing.
Kalista tak tahu kenapa dia begitu saja menerima kristain yang jelas, bagi kalista lelaki seperti kristian diaman mereka sudah mengenal sejak lama . itu membuat kalista akan lebih tenang karena kristian sudah tahu semua tentangnya.
Seorang lelaki menghancurkan seisi kamarnya setelah melihat adegan kristian dan kalista yang saling menyatakan perasaan. Nafas lelaki itu memburu melihatnya ada kilatan marah dan cemburu bercampur menjadi satu. Dia tak suka miliknya di dekati dan dimiliki orang lain.
" kau menguji kesabaran ku dear " ucapnya
" tuan khao ... semuanya sudah siap " jelas bawahanya
" siapkan segera aku akan memulai rencananya " jelas lelaki ang di panggil khao tersebut
" kalista sayang kita akan segera bertemu " senyumnya
tbc
tbc
jangan lupa vote and comment
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy and Girl Meets Evil ( end )
Mystery / Thrillersquel FAKE LOVE siapa sangka kehidupan yang jhope dan keluarga nya jalani dengan penuh tawa harus berhadapan dengn banyak masalah. darren, ray dan kalista harus bertemu dengan sosok-sosok di masalalu ayahnya. mampu kah mereka menjalani kehidupan d...