Bright dan khaotungg tengah duduk di kursi yang ada did lam sebuah ruangan privat. Tentu pembahasan mereka tak jauh dari kehancuran bisnis dan juga kerjasama. Khaotungg mengatakan jika dia mau bekerja sama asal anak jung hoseok menjadi miliknya.
Bright menyanggupi hal tersebut, memang bright memiliki dendam tersendiri pada yoongi yang juga dimana jhope ikut andil dalam semua masalah tersebut. Melihat mereka yang juga sama-sama orang Thailand bukan hal yang merugikan bagi mereka.
" lalu apa rencanamu selanjutnya ?" Tanya khao pada bright
" yang jelas kau harus bisa mendapatkan anaknya terlebih dulu baru aku bisa menghancurkan jung dan min itu " jelas bright
" sangat susah mendekati kalista, mengingat dia selalu di awasi oleh hoseok" jelas khao
" jika begitu kau harus menculiknya saat dia sedang tidak di awasi .. ada beberapa kemungkinan dan yang pasti kalista tak akan di ikuti sampai sana . " jelas bright
Khaotungg tersenyum saat mendengar perkataan bright tentang tempat yang pasti tidak akan membuat kalista di ikuti bawahan bodoh seorang jung hoseok
Resmi menjadi sepasang kekasih membuat kalista menjadi lebih sering tersenyum sampai ray dan Darren merasa jengah sendiri melihat kelakuan saudaranya. Ray emang tak tahu menahu apa yang membuat saudara kembarnya itu senyum – senyum seperti orang gila.
" kau masih waras kan ?' Tanya ray pada saudara kembarnya
" sialan, Darren sayang nuna mu yang cantik ini akan mentraktirmu apapun hari ini kajja " ajak kalista membuat Darren geleng kepala sendiri , sementara ray merasa tak terima kenapa hanya Darren saja sementara dirinya tidak.
" aku juga mau " teriak ray tak terima
" kau sudah besar sementar Darren masih kecil " jelas kalista lalu pergi meninggalkan ray yang masih menggerutu dan menyumpahinya. Kalista hanya tersenyum mengejek kea rah saudaranya itu. Lagian kalista juga punya maksud terselubung kenapa dia membawa Darren pergi saat ini.
Darren dan kalista tiba di sebuah rumah tua yang ada di pinggiran kota seoul . rumah ini sudah lama di tinggal oleh pemiliknya. Jadinya kalista mengubah tempat ini menjadi tempat nya untuk bersembunyi dan juga menenangkan diri. Darren menatap kakaknya yang membawanya ke sebuah ruangan ber cat hijau.
" tempat apa ini ?" Tanya Darren
" masuk saja dan lihat " jelas kalista
Darren terkejut saat melihat banyak foto pria asing di sebuah papan yang tertempel di dinding. Semuanya adalah orang yang pernah Darren selidiki lewat computer miliknya. Darren mulai melihat foto tersebut satu- persatu . hingga tatapan nya tertuju pada foto seorang lelaki yang pernah mengikutinya dan ray ke sebuah restoran.
" bagaimana nuna bisa mendapatkan semuanya ?" Tanya Darren
" tentu dari seseorang dan juga aku membayar mahal untuk ini " jelas kalista mendudukan dirinya di sofa yang ada di dalam ruangan tersebut.
Darren mulai mengaktifkan computer yang ada di sana , perlahan Darren mengeluarkan hardisck miliknya dan menghubungkannya dengan computer tersebut. Mata Darren melebar saat melihat jika lelaki yang selama ini mengincar nunanya.
" kau harus berhati- hati nuna " jelas Darren
" apa maksudmu ?" Tanya kalista menatap adiknya
" lelaki ini mengincarmu, sepertinya obsesinya cukup tinggi padamu. " jelas Darren
Kalista menatap wajah lelaki dengan rambut hitam legam. Lelaki itu tampak manis dan polos, siapa sangka jika dia adalah psychopat sejati. Kalista harus mulai waspada tak menutup kemungkinan jika lelaki itu akan melakukan hal yang buruk padanya. Teutama kristian
Ray sedang makan di minimarket yang ada di dekat rumahnya. Salahkan kalista yang tak mengajaknya sama sekali. Ray hanya mengumpat begitu kesal karena memiliki saudara kembar menjengkelkan seperti kalista jung. Mata ray tiba-tiba menatap sosok gadis dengan dress bunga-bunga siapa lagi jika bukan sakura.
Ray hanya tersenyum miring melihat gadis itu, tak ada niatan mengganggu atau sebagainya. Ray hanya ingin member pelajaran pada sakura gadis itu terlalu egois dengan hatinya yang jelas-jelas hanya terobsesi pada sahabatnya.
Kalista yang juga membeli makanan duduk di sebelah ray . awalnya dia terkejut namun seketika keterkejutannya sirna melihat ray yang duduk di sebelahnya. Sakura yang awalnya ingin bertnya seketika menatap ray saat lelaki itu melengos pergi begitu saja.
Sakura hanya menatap ray aneh , tak biasanya pria itu melengos pergi begitu saja. Mengingat biasanya ray selalu mengganggunya dengan segala tingkah dan kejahilannya.
" kenapa dengan lelaki itu " Tanya sakura pada dirinya sedniri , lalu memilih melanjutkan makannya sebelum lanjut jalan-jalan ketempat yang dia ingin tuju.
Jhope tiba di rumah dengan sunhee namun rumahnya kosong hanya ada beberapa pelayan yang berkeliaran di rumahnya. Batin jhope kemana anak-anak nya pergi tak biasanya mereka pergi tanpa ijin seperti ini. Sunhee menghubungi kalista gadis itu mengatakan jika dia pergi dengan Darren ke taman kota.
Jhope mengangguk lalu memeluk sunhee manja membuat wanita itu menggelengkan kepalanya. Suaminya yang seperti ini biasanya ada maunya. Dengan cepat sunhee melepaskan pelukan jhop dan pergi meninggalkan sang suami yang sudah kesal dan berteriak memanggil namanya dengan lantang.
" untung istri " kesal jhope
Soodam menatap foto Darren yang terpasang di ponselnya. Malam seperti ini soodam malam memikirkan seniornya itu. Wajar saja soodam terlalu menyukai seniornya itu meski di katakana dia masih gadis remaja belia tetap saja namanya suka tak bisa di halangi.
" kapan Darren sunbae akan melihatku ya ?' batin soodam memeluk erat boneka kelinci pemberian ayahnya
" mana mungkin dia menyukaimu choi soodam " kesal soodam pada dirinya sendiri. Merasa lelah dengan segala pemikirannya lebih baik soodam tidur dengan berhrap jika dia akan bermimpi tentang Darren. Mana tau bisa jadi kenyataan di kemudian hari
Tbc
maaf lama gak up lagi fokus ke ceritanya yeonjun
jangan lupa vote and comment ya guys
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy and Girl Meets Evil ( end )
Mystery / Thrillersquel FAKE LOVE siapa sangka kehidupan yang jhope dan keluarga nya jalani dengan penuh tawa harus berhadapan dengn banyak masalah. darren, ray dan kalista harus bertemu dengan sosok-sosok di masalalu ayahnya. mampu kah mereka menjalani kehidupan d...