Kriing!
Bel sekolah berdering keras. Pertanda semua siswa boleh kembali ke asrama.
"Huff!"
Bukannya riang layaknya siswa lain, Yuichiro terlihat mengembuskan napas kasar. Jendela di samping bangkunya terlihat sekejap berembun.Tok! Tok!
Yu merasa mejanya diketuk seseorang. Ia pun menoleh dan langsung berseru kepada sosok di hadapannya itu."SHINOA! KAU! KENAPA KAU SEENAKNYA MENINGGALKAN JAM PELAJARAN TERAKHIR TANPA MENGAJAKKU KELUAR JUGA?! KAU PIKIR MENIKMATI PELAJARAN PAK TADARA TADI HUH?!" Seru Yuichiro berapi-api.
"Sht, tenanglah Yu-san. Aku tidak meninggalkan kelas untuk hal sia-sia." Respon Shinoa dengan tenangnya.
"Apa maksudmu?"
"Aku tadi dipanggil oleh... uhm, tidak. Aku ada urusan dengan kakak-kakakku, urusan khusus anggota keluarga Hiragi. Lalu..."
Gadis berpita ungu magenta itu terdiam. Ucapannya terhenti seakan dia ragu untuk mengucapkannya di depan Yuichiro."Lalu apa?" Tanya Yu tak sabaran.
"Uhm.. itu.. kami membicarakan tentang--"
Tok! Tok!
Dua orang itu terkejut dan langsung menoleh ke arah pintu kelas.
"Hei, kalian berdua. Ini sudah sore. Kembalilah ke asrama kalian masing-masing kalau kalian tidak mau dikunci semalaman di gedung sekolah ini." Ujar seorang laki-laki paruh baya dengan sekumpulan kunci menggantung di tangannya. Tak salah lagi, dia pasti penjaga sekolah.
"Oh, baik pak." Jawab Shinoa. Laki-laki penjaga sekolah itu melengos dan melangkah pergi. Menuju kelas sebelahnya untuk dikunci duluan.
Shinoa kembali menoleh kearah Yu dan berkata dengan pelan.
"Untuk saat ini, kau lebih baik kembali ke asrama, Yu-san.""Hei, bagaimana tentang yang akan kau katakan tadi?" Tanya Yu.
Shinoa terlihat berpikir sejenak dan mendapatkan ide.
"Jam delapan malam nanti, di depan gedung latihan. Kita akan membicarakannya dengan Mitsuba, Kimizuki dan Yoichi juga. Bagaimana?"
"Baiklah!" Jawab Yu mengangguk semangat. Senyum senangnya mengembang. Ya, itu senyum pertamanya untuk hari ini. Tak ada yang menyangkal kalau sejak masuk kelas pagi tadi, Yu hanya menunjukkan ekspresi merengut.
Shinoa ikut tersenyum tipis. Yu dan dirinya lalu berjalan keluar kelas dan meninggalkan gedung sekolah. Mereka berjalan bersama sebelum akhirnya berpisah arah menuju gedung asrama masing-masing.
~•~
Sementara itu, terpisah jauh puluhan kilometer dari Shibuya, kota sekaligus benteng pertahanan manusia, berdiri sebuah kota bawah tanah bernama Sanguinem. Kota megah yang berada di bawah kekuasaan pemerintahan vampir Jepang.
Di bawah sana, di tempat dan waktu yang berbeda, hal yang tak pernah dibayangkan terjadi kepada seorang vampir bernama Mikaela.
Setelah beberapa lama berpisah dengan Yu-chan, dia menemukan seseorang yang ditunggunya. Satu-satunya alasan kenapa Mika menunggunya adalah karena ia membutuhkan seseorang itu.
Dan saat hari pertemuan itu tiba, sepertinya masalah tak ingin luput darinya.
"Apa yang terjadi denganmu, Lia?" Tanya Mika tak percaya. Dia menggeleng, berusaha meyakinkan diri dengan apa yang ia lihat. Gadis vampir yang ia kenal sebelumnya bernama Lia, dan dia memiliki iris berwarna ungu ultraviolet.
Sementara...
Iris itu...
Iris gadis di hadapannya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Owari no Seraph || Undestined Falls ||
FanfictionDunia ini sangat kacau. Siapapun pasti lebih memilih untuk mati daripada tinggal disini. Dunia tanpa masa depan. Suram dan memuakkan. Tapi aku masih punya alasan untuk tetap hidup disini. Untuk Yu-chan, keluargaku, dan... Untukmu. Hei, Urusan 'kita...