Part 30 || Telltale Sign ||

229 22 20
                                    

[Published: 20 December 2022 21:30]

[3.868 words]

[Rules: please comment if you find typo]

[Vote first, so you don't forget]

[Happy reading ❣]

~RainyRani_Chan


















~•~

Mikaela akhirnya kembali menjejakkan kaki ke depan bangunan itu. Gedung Pusat Pemerintahan Vampir Inggris. Ia lalu turun dari mobil. Melangkah masuk ke gedung itu.

Dua orang penjaga berpapasan dengannya.

"Hei, siapa kau?" tanya seorang penjaga, tidak mengenalinya. Mika tampak mencolok karena seragamnya berbeda dari semua pekerja di gedung itu.

"Aku anggota Pemerintahan Vampir Jepang, Sanguinem."

"Heh? Apa buktinya? Meskipun aku tahu kau bukan manusia yang berani menyusup, kami tidak membiarkan orang asing masuk begitu saja."

Mika berdecak kesal, lalu mengeluarkan tablet hologram milik Aurum yang ia pinjam. Menunjukkan identitas dirinya di tablet penyimpan data itu. Segera setelah itu, Mika bisa melenggang dengan bebas.

Vampir pekerja lain yang menyadari keberadaan orang asing ternyata hanya menatap sekilas lalu melangkah tidak acuh. Sibuk dengan urusan masing-masing. Mereka benar-benar memercayakan keamanan kepada para penjaga.

Lelaki bersurai pirang itu melangkah cepat, mengikuti petunjuk sinyal yang tertera di layar hologram. Sesuatu yang ia cari ada di tempat ini. Langkahnya kembali terhenti akibat penjaga keamanan digital di depan pintu ruangan yang ia tuju. Harus menggunakan kartu pass.

MIka merogoh sakunya. Ia lalu mencoba menggunakan kartu pass milik pelayan wanita di mansion Ky Luc.

Ting!

Lampu pemindai itu berkedip-kedip sesaat. Sedetik kemudian, nyala lampunya berganti menjadi hijau. Mika menghela napas lega begitu ia bisa memasuki ruangan itu.

Sebuah ruangan yang tidak terlalu luas. Di hadapannya ada sebuah meja dan kursi layaknya ruang pimpinan. Bendera Inggris berukuran kecil menghias ujung meja. Meja kayu itu sempurna kosong.

"Marta?"

Secepat kilat, Mika memutar tubuh 180 derajat.

"Siapa kau?!" Pekik Mika refleks.

Wanita vampir berseragam itu mengernyit.

"Kau bukan Marta?"

Mika mengerjap-ngerjap. Beberapa detik kemudian, ia sadar sosok itu adalah wanita yang menjaga para bocah 'ternak'. Wanita yang dipanggil madam itu.

"Bukan."

"Lalu bagaimana bisa kau mendapatkan kartu pass milik Marta?" Tanya wanita itu dengan tatapan curiga.

"Aku meminjamnya."

Picingan mata sang wanita semakin tajam mendengar alasan Mika yang mengada-ada.

"Hanya vampir bangsawan dan penjaga mansion Ky Luc-sama yang memiliki kartu itu. Dan,"

"Kartu itu dilarang berpindah tangan dari pemilik aslinya." Ucapnya dengan nada menekankan.

Mika mendecak gusar. Ia terpergok berbohong.

"Katakan kenapa Marta memberimu kartu itu!" Sentak sang wanita dengan nada tinggi.

"AKU MEMBUNUHNYA!"

Owari no Seraph || Undestined Falls ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang