Suasana dalam peron kereta tanpa masinis itu senyap. Semua anggota regu pembasmi vampir yang diketuai sersan Shinoa itu sibuk dengan pikirannya masing-masing.
"Kalian tahu, ini pertama kalinya aku melanggar peraturan. Mengikuti misi tanpa perintah dan petunjuk." Ujar Shinoa membuka percakapan.
"Aku juga." Celetuk Mitsuba.
"Itu yang sedari tadi aku pikirkan." Respon Kimizuki.
"Apa kita memang benar-benar 'nol' petunjuk, Shinoa?" Tanya Yu. Ia berharap setidaknya Shinoa tahu perintah mengenai penyerangan kali ini.
"Sepertinya begitu." Jawab Shinoa mengangkat bahu.
"Apa yang kita ketahui tentang misi ini hanya penyerangan ke wilayah yang dikuasai vampir dan membebaskan orang-orang yang mereka tahan." Simpul Mitsuba.
"Jadi, tujuan kita hanya ikut?" Tanya Yoichi.
"Ya."
"Uhm, Yu-san?" Panggil Shinoa.
"Apa?"
"Apa kau punya tujuan lain diluar mengalahkan musuh? Seperti... berniat bertemu dengan Mikaela-san?"
"Huh?"
Yu langsung memasang wajah terkejut. Sementara yang lainnya menatap Yu. Apa yang mereka tahu tentang pemilik nama Mikaela itu adalah, dia keluarga Yuichiro. Dan yang paling sukar dibahas ialah... sosok keluarga Yu itu bukan lagi seorang manusia."Eum. Sebenarnya aku tidak berniat akan mengatakannya kepada kalian. Tapi,"
Laki-laki bermanik hijau itu mengalihkan pandangannya ke arah luar jendela. Terlihat pemandangan yang tak asing lagi. Reruntuhan gedung.
"Tapi aku memang berharap bisa bertemu dengan Mika nanti." Sambungnya.
"Hampir satu bulan sejak kita berpisah dengannya. Aku juga berharap dia baik-baik saja, Yu-san."
"Tentu saja dia tak apa-apa. Mika hanya kembali ke benteng para vampir dan karena dia..."
"Karena dia itulah namanya, dia tentu baik-baik saja."
"Haha, santai saja, Kimizuki. Aku tidak marah kok jika kau menyebut Mika adalah vampir. Yang penting Mika adalah Mika. Dia adalah keluargaku, seperti kalian semua." Ujar Yu tersenyum.
"..."
"Omong-omong, apa kalian masih ingat Lia-san?" Tanya Shinoa membuka topik lain.
"Tentu saja, Shinoa. Dua bulan yang lalu, kita bersama sersan Narumi masih latihan bertarung dengannya."
"Sayangnya Narumi-san tidak bergabung dengan Shinoa squad lagi."
"Ya ampun, aku masih ingat saat Narumi bertarung dengan Lia. Pertarungan mereka selalu sengit."
"Benar. Lia juga selalu berhasil menghindari panah-panahku. Gerakannya cepat sekali." Timpal Yoichi.
"Kalian membuatku ingin bertemu dengan Lia-chan." Decih Mitsuba.
"Uluuh, Mitsu-chan. Tenang saja, kita pasti bisa menemuinya di medan perang, seperti Mikaela-san." Ujar gadis dengan pita magenta itu.
"Mungkinkah?" Sahut mereka bersamaan. Tak percaya.
"Ya. Kalian tidak ingat kata-kata Mika saat kita bertanya kemana Lia-san pergi? Katanya Lia adalah seorang tentara sepertinya, dan harus mengikuti perintah sang ratu." Ucapnya.
"Iya. Aku ingat sekarang."
"Tunggu dulu! Itu artinya Mika tidak sendirian kan di Sanguinem? Ada Lia disana!" Ujar Yu begitu menyadarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Owari no Seraph || Undestined Falls ||
FanficDunia ini sangat kacau. Siapapun pasti lebih memilih untuk mati daripada tinggal disini. Dunia tanpa masa depan. Suram dan memuakkan. Tapi aku masih punya alasan untuk tetap hidup disini. Untuk Yu-chan, keluargaku, dan... Untukmu. Hei, Urusan 'kita...