Part 14 || Death Glare ||

416 54 30
                                    

"Tidak mungkin."
































"Semua ini... pasti hanya mimpi burukku semata."

~•~


































•- Mika POV -•

"Apa yang baru saja terjadi?" Tanyaku dalam hati. Menatap kosong langit-langit ruangan.

Ingatanku memutar ulang kejadian lima detik yang lalu.

Detik itu, aku dan Lia sedang melesat lurus. Aku sempat melihat manik ungu gadis itu berkerlip senang karena gerbang keluar tak jauh lagi.

"Ayo cepat, Mika! Lihat! Kita hampir sampai."

Begitulah kalimat yang kudengar.
































"Ya. Itu benar sekali."

































"Kita hampir sampai. Hampir."

































Detik selanjutnya, betapa kuharap itu tidak nyata.

Detik dimana seseorang berpakaian hitam tiba-tiba saja muncul dari arah yang berlawanan.

Seketika, tangan orang itu mengayun kearah Lia. Tepat saat gadis itu mengalihkan kembali pandangannya ke depan.

Sial sekali. Dentuman kuat dan hembusan angin kencang tiba-tiba menghempaskanku, sebelum aku sempat melakukan apapun kepada Lia selain meneriakkan namanya.

































Setelah itu, pandanganku bergulung-gulung​ dan aku terhenti disini.

































"Lia? Apa yang baru saja terjadi?"


































"Kau pikir akan semudah itu kau pergi?"

Mendengar suara asing itu, segera saja aku bangkit. Namun tanganku yang hendak menarik pedang seketika terhenti.

"Tidak mungkin..."

Aku terdiam tak percaya. Sosok asing disana mengangkat salah satu tangannya dengan kasar. Aku bisa melihat jelas Lia tidak sadarkan diri.



































"LIAA!"

Aku menggeram murka. Sudah selesai Aurum, sekarang muncul pula yang lain. Dan beraninya dia memperlakukan Lia sekasar itu!

"Sialan kalian!" Gerungku penuh kemuakan.

SHRIING!
Aku menarik pedangku. Mengayunkannya kearah sosok bertubuh tinggi itu.

Tatapan iris merah lawanku itu berputar cepat. Dia memutar tubuhnya. Menyambutku dengan sabetan dari pedang miliknya.

"Heh, ada pengganggu rupanya." Ujarnya menatapku sinis.

Owari no Seraph || Undestined Falls ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang