Semesta yang bercanda

4.8K 503 6
                                    

New ngeliatin sinis orang di depannya yang dari tadi senyuman gak hilang dari muka gantengnya.

"Jelasin apa maksud kamu tiba-tiba jemput aku kaya gini?" New nanya dengan nada kesal.

"Gak ada, saya cuman kangen aja sama kamu, gak boleh emang?"

"Gak!" New jawab gak pake basa-basi. "Aku kan udah bilang, jangan temuin aku lagi. Segala dateng ke kampus pula!"

"Sengaja, biar orang-orang tau kalau kamu udah gak tersedia."

"Enak aja, emangnya aku barang!"

New natap tajem ke pria itu. Demi neptunus dan saudara-saudaranya, New sekarang ngerasa kesel banget. Kenapa? Kita flashback dulu satu jam yang lalu.

Menjelang waktu makan siang, sekitar jam sebelas. New, Gun sama Krist lagi ngobrol di deket tempat tongkrongan depan gedung bahasa. Mereka lagi ngomongin tentang pertemuan New sama pak Tawan dua hari yang lalu.

"Dia gak ngomong apa-apa New waktu liat lo jalan sama bang Podd?" tanya Krist ke New pas temennya itu udah selesai cerita. Ngomong-ngomong semua temen circle-nya New tau Plapodd siapanya New.

"Gak Kit, kayanya gak sempet juga sih. Abisnya gue udah pengen buru-buru aja pergi dari situ."

"Terus kalian gak chatan sama sekali gitu?" Gun nanya juga.

"Gak ada, gue sampe sekarang aja penasaran siapa cewek itu. Pak Tawan gak pernah bahas soal itu juga."

"Terus lo mau gimana? Mundur?" Gun nanya lagi.

"Mundur? Gak ada di kamus gue mundur cuman gara-gara itu."

"Nih ya, pak Tawan ngizinin gue buat deketin dia, dan kalian bilang kan kalau dia itu orangnya serius. Gak mungkin dong dia main-main sama gue kalau dia sendiri udah punya pacar?"

"Bener juga kalau dipikir-pikir, tumben otak lo berguna New." Krist terkekeh denger jawaban New.

"Gue kira lo bakalan galau seminggu, gak keluar apartemen gara-gara patah hati." ucap Gun meledek.

"Jujur gue ngerasa kecewa, tapi dari awal dia udah bilang gak janji jadi ya mau gimana lagi. Lagian kan gue mau buktiin kalau gue beneran serius, cuman gitu doang gak akan mundur lah."

Ditengah pembicaraan mereka, tiba-tiba muncul seorang pria tampan, tinggi seperti model lengkap dengan kemeja putih dan celana bahan hitam datang menghampiri tempat mereka nongkrong.

"Mas Joss? Ngapain ke sini?" tanya New kaget sekaligus heran. Dia lihat sekelilingnya banyak pasang mata ngeliatin si Joss ini.

Joss gak jawab apa-apa dan narik tangan New buat ikut dia. Tapi New gak diem aja, dia langsung lepasin tangan Joss dan berenti jalan.

"Kamu ngapain sih ke sini?"

"Saya mau ngajak kamu makan siang, ayuk cepet nanti gak keburu buat kelas kamu selanjutnya loh."

"Kamu tau jadwal kelas aku?!" New setengah berteriak gak percaya sama orang di depannya ini. Oh God!

New ngerasa gak nyaman karena diliatin sama banyak mahasiswa, alasannya ya karena pria di depannya ini. Apa kata mereka yang ngeliat dia jalan sama sugar daddy?!!

Lebih tepatnya, New khawatir kalau hal ini sampai ke telinga pak Tawan- atau yang paling buruk, pak Tawan ngeliat mereka!

Dan bener aja! Semesta seperti sedang bercanda. Pak Tawan jalan dari gedung rektorat mau masuk ke gedung bahasa.

Mampus aja, New gak sempet kabur karena pak Tawan udah terlanjur ngeliat mereka. Tau apa yang lebih bikin New ngeri? Pak Tawan liat tapi cuman lewat aja dan gak bereaksi gimana-gimana.

"Aku gak mau, silahkan makan siang sama sekretaris kamu atau siapa kamu sana." New udah mau jalan ninggalin Joss tapi tangannya ditarik.

"Mau makan siang sama saya sekarang atau makan malam?"

Dan di sinilah mereka berada. Di salah satu restoran mewah dengan ruangan VVIP. New beneran gak nafsu makan. Pikirannya melanglang buana mikirin pak Tawan.

Apa yang harus New jelasin ke pak Tawan tentang ini. Karena New sendiri yang udah janji untuk serius, tapi setelah liat ini? Mungkin pak Tawan akan berpikir kalau New hanya omong kosong.

New juga terpaksa terima ajakan Joss untuk makan siang, karena sekarang adalah hari Senin yang mana nanti malam adalah waktunya New belajar untuk kelas pak Tawan besok.

"Cepet di makan, kamu mau terlambat buat kelas selanjutnya?" tanpa rasa berdosa Joss nyuruh New makan. Ya mau tidak mau New harus menghabiskan makanan ini. Karena meskipun New sedang tidak bernafsu, tapi dia bukan tipe orang yang suka menyia-nyiakan makanan.

"I hate you, mas." ucap New pada Joss sebelum memasukkan suapan sendok yang ada di tangannya. Namun hanya dibalas dengan senyuman kecil.

*


"Kapan sih kamu nyerah dan mau jadi milik saya?" Joss nahan lengan New sebelum dia turun dari mobilnya.

"Dan kapan sih kamu nyerah buat bikin aku jadi milik kamu?" New lepasin tangan Joss kasar.

"Kamu bisa bilang ke saya apapun yang kamu mau, saya kasih. Asal itu bisa bikin kamu jadi milik saya."

"Jadi selir kamu maksudnya? Hell, no!" udah kesekian kalinya New nolak permintaan Joss untuk jadi selingkuhannya. Kedengarannya gila, tapi emang begitu faktanya.

Dilihat dari penampilan, Joss udah kaya sugar daddy emang. Dan dalam kenyataannya hampir bisa dikatakan seperti itu. Karena Joss sudah menikah setahun yang lalu, namun belum memiliki anak.

New sama sekali gak tau soal ini saat dirinya had sex dengan pria itu. Dan New baru tau soal Joss yang udah beristri yaitu waktu dirinya denger Joss bicara di telepon dengan istrinya pagi-pagi waktu mereka kembali dari hotel.

Saat itu juga New mengutuk dirinya sendiri yang begitu bodoh karena gak hati-hati. New juga langsung menekankan ke Joss buat gak hubungin dia lagi. New gak mau main api dengan berhubungan sama suami orang. Damn! That's really crazy!

"Jangan lagi dateng tiba-tiba ke kampus kaya tadi. I'm done with you!" New langsung aja keluar dari mobil Joss, gak mau denger apapun lagi dari mulut pria itu.

Tbc

BLANK SPACETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang