Bukan kencan

4.9K 515 24
                                    

"Maaf saya terlambat, traffic on the weekend is really bad." Tay baru saja tiba di 3meena cafe dimana dirinya dan New berjanji untuk bertemu. Saat ini waktu menunjukkan jam satu kurang lima belas siang.

New tersenyum sangat lebar, sama sekali tidak keberatan. Justru dirinya begitu merasa senang karena hari ini bisa bertemu pak Tawan yang sungguh kelihatan lebih ganteng dari hari-hari biasanya. 

Padahal pakaian pria itu hanya Hawaiian shirt warna biru yang kancing atasnya terbuka satu dengan celana levis warna senada.

Rambutnya juga gak ditata rapi keatas, gak kaya biasa New lihat di kampus. Namun entah kenapa New sangat menyukai Tay dengan pakaian seperti ini.

"Gak papa, untuk bapak saya rela nunggu lama kok." New ngejawab dengan senyuman tersungging di wajahnya.

Ganteng banget ya lord!! Untung gue cuma pakai kaos doang, jadi gak keliatan formal banget. It's definitely a date, bro!!

"Maaf saya pakai baju informal, soalnya saya lebih suka pakaian santai begini kalau weekend karena gak ke kampus." Tay mencari topik untuk basa-basi.

"Saya juga sama pak, karena biar berasa nge-date jadinya saya pakai baju biasa aja."

"And I told you this is not a date."

New mengedikkan bahunya, "hari sabtu, ketemuan di cafe dengan pakaian santai. Apalagi kalau bukan kencan?"

"Whatever suits you then." Tay udah nyerah, terserah ini anak aja deh.

"Kamu mau langsung mulai diskusinya atau mau makan sesuatu dulu?" tanya Tay.

New daritadi gak hentinya muji-muji Tay dalam hati. Rasanya New pengen teriak sekeras mungkin buat ngasih tau ke seluruh dunia betapa gantengnya Tay Tawan.

"Eh- terserah bapak aja, saya sih udah abis dua cake." New nunjuk ke dua piring kosong di depannya. "Kalau bapak mau makan siang dulu, saya gak masalah."

"Nah, I had my lunch before come here. Ngomong-ngomong, makan siang kamu cuman dessert gini doang? Emang kenyang?"

"Gak juga sih, tapi saya lebih suka dessert daripada makanan berat."

"Kamu suka banget ya sama dessert? Waktu itu kita ketemu disini juga kamu makan dessert lumayan banyak."

"Bapak perhatiin saya ya waktu itu?" New nanya ke Tay sambil nyengir ngeledek gitu.

"Well- gak mungkin badan segede kamu luput dari pandangan orang lain, termasuk saya. Kamu gak takut diabetes makan yang manis-manis terus?" Tay ngalihin pembicaraan.

New gelengin kepala, "bukan makanan manis yang bikin saya diabetes-" jawab New sambil telapak tangan kanannya menopang dagunya sendiri, "tapi bapak."

"Bapak manisnya ngalahin dessert." senyum menggoda tersungging di wajah New.

Tay terdiam sejenak, balas menatap New. "Can you stop it?" tanya Tay serius.

"Stop what?" New pura-pura gak tau aja.

"Semua gombalan yang kamu kasih ke saya dari awal kamu minta bantuan saya. Saya gak tau apa maksud kamu ngelakuin hal ini, tapi saya gak suka. Paham?"

New tersentak kecil, jujur perkataan Tay barusan menusuk tepat di relung hati. Seumur hidup, New baru pernah ngerasain penolakan kaya gini.

Tapi bukan New namanya kalau gak keras kepala. Meskipun baru saja Tay bilang hal menyakitkan seperti itu, New gak akan nyerah sampai dia bisa bikin Tay suka sama dia.

"Kenapa bapak gak suka? Bapak ngerasa jijik digombalin sama cowok?" New malah balik nanya, gak ada takut-takut nya emang.

"Bukan, tapi saya gak suka sama orang yang hobby-nya main-main. Go find someone else to play with!"

BLANK SPACETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang