chapter tiga 🌟

2.9K 255 25
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌟❤️Angkasa Adipati Sadawa ❤️🌟

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌟❤️Angkasa Adipati Sadawa ❤️🌟

❤️Bang Angka ❤️

🌟Happy reading 🌟


Angkasa dan Antariksa berjalan disisi kanan dan kiri Starla, saat ini tujuan mereka bertiga adalah loker. Seperti pada saat sekolah menengah pertama, akan ada pemeriksaan rutin oleh kedua abangnya, takut jika adiknya menjalin asmara dengan pria yang tidak lulus oleh kaderisasi yang sudah ia terapkan.

"Mana kuncinya," ujar Antariksa sambil menengadahkan tangannya. Starla memutar bola matanya malas, ayolah, dia sudah SMA sekarang!

"Abang ini protektifnya keterlaluan," cibir Starla setelah memberikan kuncinya.

Tepat saat pintu itu terbuka, ada surat yang berjatuhan.l Kalau dihitung-hitung mungkin ada lima.

Starla meringis kecil, habislah si pengirim itu jika abangnya tahu. Dulu saat masih SMP, ada juga yang menyelipkan surat ke lokernya. Parahnya lagi, si pengirim itu juga menuliskan data dirinya secara lengkap membuat kedua abangnya dengan mudah bisa mengetahui siapa pengirimnya.

Starla sendiri tidak terlalu tahu tentang keadaan anak itu, hal yang terakhir ia dengar adalah tentang kepindahan anak itu seminggu setelah kedua abangnya menemukan surat tersebut.

"La, masuk kelas! Anta anterin Lala abis itu nyusul gue!" ujar Angkasa, belum ada satupun surat yang dibuka, abang pertamanya itu hanya membolak-balikkan surat itu.

"Abang jangan ngelakuin yang enggak-enggak!" Peringat Starla.

Angkasa berkedip, ia tersenyum tapi tidak menjawab yang membuat Starla cemberut kesal.

"Lala, ayo abang anter ke kelas," ujar Antariksa, Starla menggeleng tegas.

"Lala mau ikut!" putus Starla.

Antariksa melirik Angkasa lalu mengangguk. Detik berikutnya, teriakan nyaring milik Starla menggema disepanjang koridor.

"Abang!!!! Turunin Lala!" Starla berteriak saat Antariksa tiba-tiba saja sudah membopongnya hingga tangannya harus memeluk leher abangnya itu agar tidak jatuh

Starla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang