CHAPTER DELAPAN BELAS 🌟

1.3K 197 63
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh! Mana nih yang udah menunggu sejak berabad-abad lamanya?!

Maaf baru bisa update, pas liat komen yang bilang udah lama banget, aku langsung ngetik dong🤣

Tiba-tiba ide ngalir pass baca komen kaliaannn.

Dan aku menepati janji dengan publish hari ini!

Oke sebelum lanjut baca, cek dulu.

Readers mode on mana?

Readers mode of tapi tetep vote mana?

Warna baju kalian saat membaca part ini?

Jam berapa saat kalian baca part ini?

Siap mengisi setiap paragraf dengan komentar?

Selamat membaca!

***

Starla menatap pantulan dirinya di cermin, senyumnya mengembang tipis. Malam ini akan ada acara keluarga yang cukup besar, para sahabat ayah dan bundanya juga akan datang. Teman-teman Angkasa dan Antariksa juga turut di undang karena mereka sudah di anggap sebagai keluarga oleh orang tua Starla.

Gadis dengan gaun berwarna putih ungu itu terlihat seperti princess malam ini. Wajahnya berseri-seri karena senang.

Starla menghela nafas panjang lalu menghembuskannya, ia sangat penasaran pada seseorang yang akan datang malam ini. Anak dari sahabat ayah dan bundanya, Bara. Katanya teman orang tuanya itu memiliki dua anak, satu putra dan satu lagi putri.

Tok tok tok

Starla segera menoleh ke arah pintu dan mendapati Angkasa dan Antariksa yang terlihat sangat tampan dengan tuksedo yang Starla pilihkan dua hari yang lalu. Angkasa dan Antariksa terlihat benar-benar sangat menawan, matanya yang tajam dengan bulu mata yang lentik, hidung yang mancung dengan kulit putih bersih.

"Ayo turun, La. Kakek sama nenek udah ada di bawa," ujar Angkasa. Starla mengangguk, gadis itu menatap pantulan dirinya di cermin sekali lagi lalu beranjak berdiri.

Starla berada di antara Angkasa dan Antariksa, kedua tangan gadis itu masing-masing digenggam erat oleh kakak-kakaknya bahkan sampai mereka berada di lantai bawah. Starla langsung berlari memeluk neneknya lalu beralih memeluk kakeknya, sudah lama sekali mereka tidak bertemu.

"Aileen, dia tidak seperti dirimu saat SMA, Starla terlihat sangat feminim," ujar nenek menyindir bunda yang sedang berdiri di samping Starla.

"Memangnya bunda dulu tomboi yah Nek?" tanya Starla yang langsung diangguki oleh neneknya.

"Bunda kamu itu dulu jago banget bawa motor, dia sering ikut balapan gitu," jawab nenek membuat Starla semakin tertarik dengan pembahasan ini.

"Oh iya? Bunda dulu pasti keren banget," ujar Starla.

"Sangat-sangat keren, ayah bahkan kalah balap oleh bundamu," jawab ayah membuat Angkasa, Antariksa dan Starla langsung terbelalak kaget.

"Ayah serius?" tanya Angkasa tidak percaya.

"Tentu, bundamu dulu memiliki banyak sekali uang, itu dari hasil balapnya," jawab ayah membuat ketiga anak bermarga Sadawa itu langsung merapat padanya.

Starla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang