🚫JIKA INGIN HEBAT, JANGAN JADI SEORANG PLAGIAT!🚫
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA]
[SEQUEL OF CAHAYA DAN WARNA!✓]
Rank 1 #galaksi
Rank 1 #venus
Rank 1 #antariksa
[Belum di revisi]
[Demi kenyamanan membaca, ada baiknya membaca cerita sebelumnya.]
Bagi Angka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❤️🌟Aksara Brawijaya 🌟❤️
Vote sebelum membaca!
Jangan lupa komennya:) okee!
Selamat membaca!!!
🌟🌟🌟
Starla menarik nafas panjang saat ia baru saja turun dari motor Angkasa. Matanya menatap sekitaran sekolah yang masih sepi, wajar saja, mereka berangkat terlalu cepat hari ini karena Starla sedang piket
Ketiga anak bermarga Sadawa itu berjalan menuju kelas X IPA 1, kelas Starla. Angkasa dan Antariksa akan membantu Starla membersihkan kelasnya atas permintaan gadis itu sendiri, jika bukan, mereka mana mau.
Angkasa dan Antariksa mulai mengatur meja dan kursi sedangkan Starla menyapu. Starla melirik jam-nya, decakan halus keluar dari mulutnya, sudah jam setengah tujuh tapi belum ada satupun teman kelasnya yang datang? Luar biasa!
Setelah selesai mereka langsung keluar kelas, dan betapa terkejutnya Starla ketika melihat hampir semua teman kelasnya berdiri didepan pintu. Wajah mereka terlihat gugup dan ada juga yang sepertinya menjauh.
Dari ujung koridor, Disa terlihat. Gadis itu memakai sweater berwarna biru muda.
"Kalian ngapain ngumpul di depan kelas? Mau ngantri sembako?" tanya Starla heran keningnya berkerut.
"Ngapain juga ngantri sembako, mending belajar!" Disa langsung masuk kelas dan duduk di bangkunya.
Teman kelas yang lain juga mengikuti Disa, mereka jalan merapat pada tembok guna menghindari sentuhan dari pentolan sekolah.
Starla menghela nafas lalu menatap kedua abangnya, "Mending Abang ke kelas sekarang, bentar lagi upacara," ujarnya lalu ikut masuk ke kelas tanpa memberi kecupan perpisahan.
Starla menatap Disa jengkel, ia mengetuk kepala sahabatnya itu, "Lo masih ngambek soal yang kemaren?"
"Lagian lo itu kenapa gak ngomong dulu sih? Pas nyampe sana baru ngabarin!" kesal Disa.