CHAPTER DUA PULUH DUA 🌟

390 78 15
                                    


Selamat pagi teman-teman semua!

Lama gak menyapa kalian di lapak ini

Kalian masih setia nunggu cerita ini kan?

Aku juga mau minta maaf atas keterlambatan yang sangat-sangat parah dalam update cerita ini. Karena sibuk dan juga ga ada ide, aku jadi jarang buka aplikasi ini.

Tapi aku bakal berusaha untuk rajin-rajin update.

Oke cukup itu dulu sambutannya.

🖤Selamat membaca 🖤

Pukul tujuh malam, Starla sampai di hotel tempat pesta ulang tahun kakaknya digelar. Datang bersama dengan kedua kakaknya membuat Starla langsung menjadi pusat perhatian. Apalagi gadis itu di apit oleh kedua bintang utama dalam acara ini. Para reporter memotret mereka berkali-kali, hingga Starla jadi jengah sendiri. Gadis itu mengeratkan genggamannya pada sang kakak.

Mengerti bahwa Starla merasa tidak nyaman, Angkasa mempercepat langkahnya, membawa adiknya masuk ke tempat acara berlangsung. Sudah cukup ramai di sana, banyak teman bisnis ayahnya. Kakek dan nenek dari kedua orang tuanya juga sudah tiba.

"Bunda, Sajiku belum dateng?" tanya Starla pada ibunya yang sedang berbincang dengan para istri pebisnis lain.

"Duh, La. Namanya Disa, kenapa kamu ganti Sajiku, sih."

Starla nyengir.

"Dia putrimu?"

"Ah, ya. Starla, kenalin ini temen Bunda, namanya Tante Riska."

"Halo Tante, nama saya Starla."

"Nama yang cantik sekali, persis seperti orangnya."

"Makasih Tante, kalo gitu Starla permisi. Mau ke Ayah dulu." Setelah berpamitan dengan Bunda dan Tante Riska, Starla bergegas mencari abangnya. Di tempat bising dan ramai begini, Starla hanya merasa nyaman dan aman saat bersama Angkasa atau Antariksa.

"Selamat malam kepada seluruh tamu undangan yang sudah mau datang dan ikut memeriahkan acara ini. Acara ini di selenggarakan oleh pemilik perusahaan besar, tuan Sadawa yang ingin merayakan hari ulang tahun putranya yang ke-17 dengan sangat meriah."

Suara dari panggung membuat perhatian Starla teralihkan, ternyata acaranya sudah mau di mulai. Segera Starla mendatangi meja yang sudah di persiapkan untuk ia dan teman-teman kakaknya. Bergabung bersama. Di sana sudah ada Aksa dan Aiden, memakan makanan dengan lahapnya.

"Kak Aksa sama kak Aiden liat abang, ga?" tanya Starla, gadis itu langsung duduk karena acara sudah mau di mulai.

"Si Anta katanya mau ke toilet, kalo si Angka ga tau."

"Lalappo!" Itu pasti Disa, siapa lagi yang berani memanggilnya begitu kecuali Disa.

"Wah, lo cantik banget, La." Puji Disa, gadis itu mengambil tempat duduk di sebelah Starla.

"Kapan sih gue ga cantik," balas Starla kelewat PD, gadis itu bahkan mengibaskan rambutnya.

"Iyuuh, kutu lo nampar gue, La."

"Enak aja! Gue ga kutuan, ya!"

Dari kejauhan, Starla dapat melihat kedua kakaknya yang sedang menuju kemari. Kharisma dan aura keduanya sangat kuat. Hampir semua anak remaja yang hadir di pesta ini memandang Angkasa dan Antariksa. Beruntung sekali gadis yang bisa menjadi kekasih kakaknya itu.

Starla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang