chapter sembilan 🌟

1.7K 181 30
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌟❤️Venus Syakira ❤️🌟

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌟❤️Venus Syakira ❤️🌟

Budayakan vote dan komen!

Sudah?

Selamat membaca!

Pagi ini Starla bangun lebih awal senyumnya tidak pernah luntur sedikitpun, bahkan bunda juga dibuat heran.

Alasan pertama Starla bangun awal adalah karena hari ini adalah hari Senin, dimana hari ini juga dia piket. Starla bahkan sudah menyiapkan semua atributnya dari semalam agar tidak ada yang ketinggalan.

"Lo kenapa sih? Dari kemarin senyum mulu perasaan," kata Antariksa lalu duduk di bangkunya, ia menatap adiknya yang terlihat berbeda dari kemarin-kemarin.

"Senyum kan ibadah," ujar Starla ringan, ia meraih susu dan meneguknya. "Abang juga harus sering senyum, biar banyak pahala," kata Starla lagi.

Mata Antariksa kian memicing, memandang adik semata wayangnya dengan tatapan menyelidik. "Gue perhatiin, semenjak lo balik dari joging kemaren, lo mendadak jadi sinting," katanya ngasal.

Starla mendelik, "yang sinting itu abang, bukan gue!"

Angkasa yang baru saja turun memutar bola matanya malas, ia menarik kursi disebelah Starla lalu duduk.

Sarapan mereka dimulai dengan tenang, tidak ada suara kecuali sendok dan piring yang saling beradu.

Hari Senin yang sangat cerah ini, Starla berangkat bersama Angkasa, rambutnya dikepang lalu ditambahkan dengan beberapa pita kecil berwarna-warni.

Seperti hari Senin biasanya, akan ada upacara bendera. Kali ini Starla benar-benar sudah lengkap, topinya terpasang dengan baik juga dasi yang rapi.

Upacara berlangsung dengan lancar, pidato kepala sekolah juga tidak terlalu panjang, hanya penyampaian tentang ujian tengah semester yang akan dilangsungkan Minggu depan.

Starla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang