11 - Tentang Akhirnya Tau

196 34 1
                                    

Nares

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nares.

Sejak seminggu lalu, gue sudah kembali aktif jadi manejernya Iris, setelah pergantian staf yang dilakukan oleh Mas Diran beberapa waktu lalu. Keputusannya membuat gue untuk kembali menjadi manajernya Iris gue terima dan berusaha gue jalankan dengan baik. Maksud gue, gue mau tetap bersikap profesional meskipun gue dan Iris saling mengenal baik. Gue nggak mau ada anggapan liar ataupun rumor beredar di kantor soal ketidakprofesionalan gue juga Iris yang di sini bertindak sebagai artis di bawah tanggung jawab gue.

Selama kurang lebih seminggu terakhir ini, gue benar-benar disibukkan dengan segala pemotretan dan juga syuting untuk iklan terbaru Iris yang sempat tertunda beberapa waktu lalu. Kebetulan brand-brand masih menginginkan Iris menjadi brand ambassador mereka. Baguslah, setidaknya Iris langsung mendapat banyak tawaran dan juga disibukkan banyak hal positif yang bisa mengalihkan pikirannya dari hal-hal yang berkaitan dengan masa lalunya.

Gue baru saja mengantar Iris pulang ke apartemennya yang baru, dia baru kelar menjalani pemotretan di luar yang dimulai sejak pukul tujuh malam tadi. Gue menghembuskan napas ke udara kosong di sekitar gue, seseorang menepuk gue dari belakang. Gue menoleh hanya untuk mendapati laki-laki berparas seperti tokoh manga berdiri di belakang gue.

Gue mendecih, terkekeh lantas menggeser tubuh gue mempersilahkan dia duduk di samping gue.

"Ngapain sendirian di taman begini, Res, khawatir gue nanti lo bakal diculik sama wewe gombel." Katanya. Gue langsung memukul lengannya.

"Sialan lo. Suka banget bahas setan kalo sama gue."

"Habis muka lo langsung pucat kalo gue bahas setan." Balasnya santai.

"Brengsek."

Dia ketawa kecil. "Ngapain lo belum pulang jam segini? Bukannya udah kelar kerjaan lo?"

"Kalo kerjaan gue udah kelar, menurut lo ngapain juga gue balik ke agensi?"

"Cih, Iris gimana?" tanyanya.

"Baik, Sa."

Yap, yang sekarang duduk di samping gue adalah Akasa Respati, vokalisnya Win7. Karena berada di acara yang sama gue dan dia jadi dekat dan banyak ngobrol sebelumnya, dan kalo diingat-ingat gue dan dia berada di kampus yang sama hanya saja beda jurusan. Sayangnya gue dan dia nggak begitu dekat dulu, meskipun setelah ditelusuri kami memiliki teman yang sama. Misalnya Biru, Aji, Rama dan beberapa teman lain yang nggak bisa gue sebutkan namanya.

"Syukur deh, lega gue dengernya."

"Oh ya baru inget gue, Lila sama Iris, kan deket ya?" kalimat gue merujuk pada pacar Akasa yang bernama Lila. Lila dan Iris sama-sama berprofesi sebagai seorang model dan bintang iklan. Malah gue dengar sekarang Lila mulai merambah dunia akting segala. Memang kalo dipikir-pikir, manusia nggak akan ada puasnya. Sudah menguasai satu hal, pasti ada sepuluh hal lain lagi yang ingin dikuasai.

TENTANG SEPASANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang