Nathan menatap datar sedangkan Kevin menatapnya tajam.
"Ini bukumu," ucap Nathan.
"Terima kasih," ucap Maya sambil tersenyum.
"Sudahkan? Ayo," ucap Kevin sambil menarik tangan Maya.
Kevin menabrak bahu Nathan. "Jauhi dia. Kau paham?" bisiknya.
Nathan menyunggingkan senyum tipisnya. Ia pun memakai earphone kembali dan berjalan menuju perpustakaan.
"Kevin. Sakit," ucap Maya sambil meringis.
Kevin tersadar, ia pun melepaskan tangannya. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal lalu memegang tangan Maya yang memerah. Ia pun mengusapnya.
"Maaf. Aku tidak sengaja," ucap Kevin.
Maya mengangguk lalu berjalan beriringan menuju kelasnya.
"Minggu depan. Kau datang ya," ucap Kevin.
"Kemana?" tanya Maya.
"Pesta ulang tahun ku," ucap Kevin.
Maya meringis. Bagaimana caranya untuk meminta izin ayah dan kakaknya?
"Kau baik-baik saja?" tanya Kevin sambil melambaikan tangan kearah wajah Maya.
Maya mengerjapkan matanya. "Aku baik-baik saja," ucapnya.
"Kau harus datang ya," ucap Kevin.
"Aku... Aku tidak tau," ucap Maya. "Aku harus meminta izin dulu,"
"Kalau begitu aku akan kerumah mu untuk meminta izin," ucap Kevin.
Maya menggeleng keras. "Biar aku saja," ucapnya.
Kevin mengusap rambut Maya. "Baiklah. Aku harus kembali ke dalam kelas," ucapnya.
Maya mengangguk lalu tersenyum. "Aku juga harus kembali," ucapnya.
Maya memasuki kelasnya. Ia pun mengeluarkan ponselnya menghubungi ayahnya.
"Hallo baby. Ada apa?" tanya Alvaro.
"Dad. Apa daddy akan menjemput ku nanti?" tanya Maya.
"Sepertinya tidak bisa sayang. Hari ini banyak sekali meeting penting. Daddy akan menyuruh kakakmu untuk menjemputmu," ucap Alvaro.
Maya tersenyum. "Biarkan aku saja yang menghubungi kakak daddy," ucapnya.
"Baiklah sayang. Jika kau butuh sesuatu hubungi Daddy," ucap Alvaro.
"Iya daddy," Maya menutup sambungan teleponnya. Lalu menghubungi kakaknya.
"Kakak," ucap Maya.
"Ada apa princess?" tanya Angkasa.
"Apa kakak bisa nenjemputku nanti? Daddy tidak bisa menjemputku hari ini," ucap Maya.
"Sorry dear. Aku, Aksa dan Bintang harus pergi ke bandara hari ini," ucap Angkasa.
Maya menghela nafas. "Kalau begitu baiklah," ucapnya.
"Kau bisa meminta temanmu si bodoh itu dan sahabat absurdnya," ucap Angkasa.
Maya terkekeh. "Nanti akan aku bicarakan pada mereka," ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posessive Twins [1# MAYA'S SERIES]
Teen FictionRemaya Aurelia terlahir ditengah keluarga bahagia dengan tiga kakak yang sangat sayang padanya dan sikap yang sangat sangat posesif padanya. sejak kejadian dimana ia mengalami koma selama setahun membuat keluarga nya menjadi begitu sangat posesif. k...