Perhatian gess!!!!
Monmaaf gess Ada beberapa part yang ke acak🙏
Biar ga pusing, kalian liat dulu nomor urutan di judul part ya🙏
Happy reading***
Hari ini di pondok pesantren Ar-Rasyid mengadakan study tour ke Jakarta.
Selfya dan teman-temannya sudah mempersiapkan barang yang harus di bawa sejak tadi malam.
Kini, mereka sedang memenuhi lapangan untuk melakukan perjalanan.Selfya melihat Marsha yang sedang kesusahan menenteng tas nya.
"Udah di bilangin, jangan bawa barang banyak-banyak gitu, Sha." Selfya menyindir. Ia dan Rani sudah memperingatkannya sejak malam untuk membawa barang seadanya, tetapi Marsha tetep kekeuh dengan alasan Untuk jaga-jaga katanya."Sebelum kita berangkat, kita berdoa terlebih dahulu" titah ustad ilham
Semua santri pun berdoa agar di beri keselamatan selama perjalanan.****
Sudah beberapa jam di perjalanan akhirnya sampai juga di tempat tujuan.
Kunjungan pertama yaitu Monas.
Para santri segera turun dari Bis.
Marsha meminta Selfya dan Rani untuk membawa tas nya sebagian, karena ia sangat kesusahan membawanya turun dari Bis.
Dasar ibu-ibu rempong batin Rani."Eh Rani, nanti tolong potoin aku ya" Marsha berbisik sambil menyenggol lengan Rani pelan.
"Kamu bawa hp?" Rani menatap Marsha tajam.
Pasalnya, para Ustadzah sudah memperingati agar tidak membawa ponsel ketika study tour, karena memang tujuan study tour ini hanya untuk belajar tentang sejarah Indonesia, bukan untuk liburan semata. Namanya juga Marsha, susah di omongin:')Marsha tercengir, "Buat jaga-jaga, Ran. Nanti kalo ilang, kan harus ngehubungi Ustad sama Ustadzah kan??" Marsha emang paling jago membuat alasan
"Seterah kamu aja deh Sha." pasrah Rani"Perhatian untuk semuanya. Alhamdulillah, akhirnya kita bisa selamat sampai tujuan. Ustad berpesan pada kalian semua untuk mengikuti barisan, jangan pada misah ya." kata Ustad Ilham tegas.
Sekelompok santriwan berjalan di barisan terdepan dengan para Ustad untuk membina mereka sedangkan santriwati berjalan di barisan belakang dengan para Ustadzah. mereka memasuki monumen itu dengan semangat.
Sesekali Marsha diam-diam memoto Ali yang sedang tersenyum.
Rani membelalakkan matanya, apa-apaan sahabatnya ini? Apakah dirinya tidak takut jika ketahuan?
Selfya menyenggol lengan Marsha, Marsha pun refleks memasukan ponsel kedalam tas nya.Disana para santriwan dan santriwati belajar tentang sejarah yang ada di indonesia.
Semua santri dibuat terkagum kagum atas sejarah yang sangat menakjubkan itu."Jadi, Monas mulai di bangun pada bulan Agustus 1959. Keseluruhnya bangunan Monas didesain oleh beberapa arsitek Indonesia yakni Soedarsono, Frederich Silaban serta Ir. Rooseno. Saya akan menjelaskannya kepada adik-adik semua kalau Tugu Monas miliki ciri khas sendiri, sebab arsitektur serta dimensinya melambangkan kias kekhususan Indonesia. Bentuk yang paling menonjol yaitu tugu yang menjulang tinggi serta pelataran cawan yang luas mendatar. Diatas tugu ada api menyala seolah tidak kunjung padam, melambangkan keteladanan semangat bangsa Indonesia yg tidak pernah surut berjuang selama hidup. Luar biasa bukan?" ucap salah satu pembina yang membimbing mereka.
Para santri terus di buat kagum pada sejarah Monas yang sangat luar biasa ituSelfya melirik Fadil yang masih Fokus mendengarkan penjelasan sang kakak pembina, sesekali Fadil pun menatap Selfya. Fadil tersenyum, Selfya langsung mempalingkan wajahnya. Melihat itu Fadil terkekeh, kemudian menggelengkan kepalanya melihat Selfya yang sepertinya malu akibat terciduk oleh dirinya.
*****
Kujungan pertama sudah selesai. sekarang, para santri sedang berisirahat sejenak di Vila dan akan melanjutkan kembali perjalanan mereka besok pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Di Pesantren (On Going)
Jugendliteratur"Tunggu aku lulus ... dan aku akan segera mengkhitbah mu," teriak Fadil di area kawasan pesantren membuat para santri disana di buat takjub atas keberanian Fadil. "Jangan membuat rasa cinta ini semakin bertambah, sehingga membuat kita semakin terjer...