Hari ini adalah hari yang membahagiakan bagi Fadil karena sudah sekian lama tinggal di pondok akhirnya orang tua Fadil menjenguknya. Ini memang sudah peraturan pondok yaitu penjengukan hanya dilakukan 7 bulan sekali.
Fadil melihat kedua orang tuanya yang baru saja turun dari mobil, ia pun menghampiri mereka."Masyaallah anak Umi nambah ganteng aja." kata Khodijah (ibunda fadil)
Fadil terkekeh lalu mencium tangan umi nya
Lalu beralih pada lelaki di samping Umi nya rifky( Abi Fadil) dan langsung mencium tangan Abinya."Abi sama Umi gimana kabarnya?" tanya Fadil. Terlihat sekali dari tatapannya jika ia teramat sangat rindu pada sosok kedua orang tuanya.
"Alhamdulillah kami baik, nak."
"Umi denger, katanya kamu dapet penawaran buat kuliah di Inggris itu, ya?" tanya Umi antusias, ia sangat bangga kepada anak satu-satunya ini.
Fadil tersenyum lebar, "alhamdulilah Umii, akhirnya Fadil punya kesempatan kuliah disana,""Kamu jangan terlalu senang dulu Dil, ujian test nya juga kan belum. pokoknya Abi dan Umi pasti mendoakan kamu terus," Ucap Abi memperingatkan anaknya.
Fadil mengangguk mantap, "Iya, Abi."
"FADIIIIILLLLL." Teriak seorang wanita cantik berhijab pink memekik di telinga Fadil. Wanita itu lalu berlari menghampiri Fadil.
Sedangkan santri yang lain memerhatikan mereka dan berbisik bisik mengenai perempuan itu.Wanita tadi langsung memeluk Fadil erat, "I miss youu." katanya
Fadil membalas pelukannya, " i miss you too,"
Tanpa di duga seseorang memerhatikan dia sejak tadi
Orang itu adalah Selfya.
ia menangis menyaksikan Fadil yang sedang memeluk perempuan itu
Lalu Marsha dan Rani menenangkan Selfya. Niatnya mereka hanya ingin menemui Ustadzah Aida, kawasannya memang melewati asrama putra, tetapi Selfya melihat kejadian yang tidak mengenakkan baginya.' yaallah sakit banget rasanya' batin selfya menjerit
"Aduh ingin rasanya membejek bejek itu mukaaa kak Fadil." greget Marsha. Dia sungguh kesal melihat sahabat nya nangis karena ulah Fadil. Marsha tau jika itu rasanya sakit sekali.
"Kita pergi aja yuk Fya dari sini." Rani menggenggam tangan Selfya. Selfya mengangguk lalu mengusap air matanya kasar. Ia tidak boleh menangis, ini masih di luar, mungkin dirinya akan mengeluarkan semuanya di kamar. Marsha dan Rani sama-sama menggenggam tangan Selfya yang terasa dingin. Kemudian mereka melanjutkan perjalanannya menemui Ustadzah Aida.
Selfya menundukkan pandangannya ketika ia melewati Fadil. Sepertinya Fadil tidak menyadarinya, itu membuat hati Selfya bertambah sakit, di tambah Fadil dan perempuan itu terlihat sangat akrab dengan Fadil."Yaampuunn, kamu ganteng banget sekarang, Dil" Ucapan perempuan itu membuat Selfya memberhentikan langkahnya. Ia sangat ingin tau topik pembicaraan mereka.
"Jadi waktu itu Fadil ga ganteng?" cemberut Fadil. Selfya tersenyum lirih mendengar rengekkan Fadil yang justru membuatnya sakit berkali-kali lipat. Fadil pun masih belum menyadari kehadiran Selfya di belakangnya.
Perempuan tadi tertawa, "sifat kamu masih aja sama kayak dulu," Kayak dulu? Itu berarti jika perempuan ini sudah lama mengenal Fadil. Selfya yang tak kuasa pun langsung berlari menjauh. Ia menahan air matanya agar tidak turun membasahi pipinya.
"Fadil udah berubah teh." rengek Fadil
Sebenarnya wanita itu adalah sepupu nya Fadil yang bernama NAFISHA KANZA
Usia mereka terpaut 2 tahun mangkannya Fadil memanggil nya dengan sebutan teteh
Memang dari sekian banyak saudara yang Fadil punya tapi Fadil lebih akrab sama Nafisha."Iya iya, kamu udah mulai berubah sekarang." kekeh Nafisha sambil mengusap rambut Fadil lembut.
Para santri disana menatap mereka iri."Kamu nyampe di bandung kapan, Teh?" tanya Umi
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Di Pesantren (On Going)
Fiksi Remaja"Tunggu aku lulus ... dan aku akan segera mengkhitbah mu," teriak Fadil di area kawasan pesantren membuat para santri disana di buat takjub atas keberanian Fadil. "Jangan membuat rasa cinta ini semakin bertambah, sehingga membuat kita semakin terjer...