🎨 [ 3 - Tetanggaan ] 🎨

4.1K 505 2
                                    

Sore ini Jaemin berniat mengajak Jeno untuk menemaninya ke mall membeli hadiah ulang tahun untuk saudara jauhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore ini Jaemin berniat mengajak Jeno untuk menemaninya ke mall membeli hadiah ulang tahun untuk saudara jauhnya.

Karena itu Jaemin sampai rela menghampiri Jeno yang tahu-tahunya sedang asik tidur disofa, masih mengenakan seragam sekolah pula. Padahal jam sudah menunjukan pukul 16.05

"Bunda, Jeno nya Jaemin bangunin gapapa?"-tanya Jaemin kepada bunda Jeno yang sedang sibuk didapur.

"Bangunin aja Jaem."

"Jen, bangun."-ucap Jaemin mulai membangunkan Jeno, yang tetap tidak bergerak sedikitpun.

Terlintas sebuah ide jahil diotak Jaemin. Diam-diam dia menghidupkan hp nya dan segera mendekatkannya ke telinga Jeno, dan saat itu juga, suara ketawa seorang perempuan terdengar begitu kencang. Bahkan sampai membuat bunda juga reflek terkejut.

"NJIR SUARA APAAN TUH!!"

Teriak Jeno keras.

"Jeno mulutnya dijaga!"-bunda.

"MAAF BUN, GA LAGI-LAGI."-jawab Jeno berteriak. Takut-takut kalau bundanya akan datang dan mencubitnya.

"Berisik ya anjir, cepet ganti baju. Gue mau ngajak lo pergi ke mall, ntar gue traktir. Gue udah ijin ke Bunda."-ucap Jaemin tanpa jeda.

"Mandi dulu lah ya? Lo tiba-tiba ngebangunin orang dengan cara yang gak bermartabat gitu, sampai gue kena omel sama Bunda. Enak banget abis itu lo tinggal nyuruh."-ucap Jeno, sambil mengucek kedua matanya pelan.

"Boba 1, makanan bebas. Gue tunggu 5 menit. Kalo lebih berarti ga jadi gue traktir."-ucap Jaemin cepat.

"Itu doang?"-Jeno.

"Yaudah gak jadi, gue sendiri aja."-ucap Jaemin hendak pergi, tapi Jeno sudah terlebih dahulu memegang tangan Jaemin.

"Oke, gue cuci muka doang terus ganti baju. Lo tunggu disini dulu."-Jeno.

Jaemin mengangguk dan segera duduk manis di sofa, tapi belum ada semenit dia mendudukan pantatnya di sofa, tiba-tiba ada suara bel dari rumah Jeno yang pastinya berbunyi.

"Jaemin, bisa tolong Bunda bukain pintunya?"-pinta Bunda.

"Siap Bunda."-dengan cepat Jaemin menuju ke pintu depan.

Saat membuka pintu, Jaemin sedikit terkejut. Sampai-sampai dia mengerjap kan matanya beberapa kali.

"Jaemin?"-tanya orang yang tadi membunyikan bel itu, yang sama-sama bingungnya.

"Iya, gue lagi main. Sini masuk dulu."

"Ah, nggak usah. Gue cuma disuruh Mama nganter makanan ini. Gue tetangga yang baru aja pindah."-ucap Renjun sambil mengangkat rantang yang bisa ditebak jika isinya adalah makanan.

"Wah? Bisa pas gitu, berarti rumah lo juga sebelahan sama rumah gue dong?"-ucap Jaemin senang.

"Jaem siapa yang dat- Renjun?"-ucap Jeno yang baru datang, untuk mengecek.

"Kok gak disuruh masuk, Jaem?"-tanya Jeno.

"Udah, si Renjun gamau."

"Gapapa, mau nitip ini doang. Salamin sama orang rumah juga ya, gue balik dulu kalo gitu."

"Eh! Mending lo ikut kita aja? Gak ada kerjaan kan?"-tanya Jeno.

"Nggak ada sih, emang mau kemana?"-tanya Renjun.

"Ke mall, nganter si Jaemin cari kado."-Jeno.

"Boljug tuh, nanti pinjem mobil Mami gue dirumah, terus yang nyetir si Jeno."-ucap Jaemin dengan senyum yang mengembang.

"Oke, nih buat orang rumah."-ucap Renjun menyetujuinya, dan segera memberikan rantang berisi makanan itu kepada Jeno.

"Yaudah bentar gue kasih ini dulu ke Bunda."-ucap Jeno lalu bergegas masuk ke dalam rumah.

"Gak mau sekalian kenalan sama Bundanya Jeno? Dia baik loh."-ucap Jaemin.

"Hm, kapan-kapan aja deh. Gue kan juga belum terlalu deket sama kalian."-Renjun.

Jaemin hanya mengangguk dan setelahnya mereka berdua hanya saling diam membuat suasana yang ada disana benar-benar canggung. Selang beberapa menit Jeno pun datang.

"Maaf ya guys kalo lama. Tadi Bunda nanya-nanya terus. Dikira Renjun itu nama perempuan."-ucap Jeno tertawa.

"Haha, kalo Renjun perempuan udah disuruh ngenalin sama Bunda pasti! Terus juga udah jadi pacarnya Jeno wkwkwk."-ucap Jaemin ikut tertawa. Diam-diam Renjun pun juga ikut tertawa walaupun tidak terlalu terlihat.

"Gapapa, lain kali aja."-Renjun.

"Lain kali apa? Pacaran??"-tanya Jaemin dengan wajah serius.

"Kenalannya, Jaem."-Renjun.

"Wkwk, cemburu nih ceritanya?"-ucap Jeno iseng.

"Dih yakali yaaa. Gue masih doyan cewe."-tepis Jaemin membuat Jeno tertawa lagi.

"Yaudah ayo?"-Renjun.

"Ayoo, kita ke rumah gue dulu buat minjem mobil Mami."-ucap Jaemin.



























































jangan lupa buat selalu tinggalin jejak.

2 J & RENJUN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang