Begitu sampai di mall, Renjun hanya diam dan tidak ikut mengobrol saat Jaemin dan Jeno saling mengobrol dengan asiknya. Bahkan Jaemin pun juga heran dengan sikap Renjun, atau mungkin Renjun memang tipe anak yang pendiam.
"Lo kenapa, Njun?"-Jaemin.
"Gapapa, gue cuma haus doang."-Renjun
"Yaudah mau beli minum dulu? Sekalian istirahat, sedari tadi Jaemin juga nggak nemuin kado yang pas."-Jeno.
Renjun hanya mengangguk, lalu mereka bertiga pun pergi ke salah satu restoran Jepang yang ada di mall tersebut. Niat yang awalnya hanya mau membeli minuman, tiba-tiba berubah.
"Gue laper, sekalian aja makan malem kan?"-Jeno.
"Kebiasaan lo anying."-Jaemin.
"Hehehe. Mau makan apa, lo Jaem?"-Jeno.
"Renjun, lo mau apa?"-Jaemin.
"Gue belum laper, gue pesen minuman aja."-Renjun.
"Yaudah kalo gitu gue sama kaya Renjun, Jen, minuman aja."-Jaemin
"Oke, gue pesen dulu."-Jeno.
Setelah Jeno pergi, Jaemin sedari tadi tak henti-hentinya memperhatikan renjun yang asik melamun.
"Ngapain Jaem?"-tanya Renjun tiba-tiba, membuat Jaemin menjadi sedikit salting.
"A-anu, tadi kayaknya ada lalat di wajah lo."-Jaemin
"Oh? Sekarang masih ada?"-tanya Renjun dengan suara beratnya, dan menatap wajah Jaemin dengan jarak yang bisa dibilang cukup dekat.
"Udah nggak ada."-Jaemin
"Oi? Bukannya bantuin bawa malah tatap-tatapan ga jelas njir."-ucap Jeno kesal dari kejauhan.
"Tatap-tatapan dari hongkong! Siapa yang tatap-tatapan?!"-ucap Jaemin menepis ucapan Jeno barusan, membuat Renjun tersenyum tipis.
"Halah, ngeles aja kerjaan lo."-Jeno.
"Lagian kan gue sama Renjun cuma beli minuman, ini apa-apaan yang lo pesen? Ramen, es krim? Ada desert juga?"-ucap Jaemin menganga tak percaya.
"Ini namanya makanan bergizi, empat sehat lima sempurna, bego nih lo."-ejek Jeno.
"Empat sehat lima sempurna dari mana anjir? Susu, buah aja ga ada."-Jaemin.
"Es krim kan dibuat dari susu, ini es krim strowberry, strowberry itu buah."-jelas Jeno yang membuat Jaemin menatapnya aneh.
"Mana ada yang begitu? Kayanya lo memang harus sekolah lagi."-Jaemin.
"Atau mau pakai susu lo juga boleh, Jaem."-ucap Jeno sambil menaik turunkan alisnya.
"Susu gue?"-tanya Jaemin setengah berteriak.
"Ya itu, lo kan pesen Milk ice. Lo mikir apaan dah?"-Jeno.
"O-oh ini, gue kira kan itu.."-Jaemin.
"Kita jauh-jauh kesini dan lo cuma minum milk ice? Nih, cobain punya gue."-ucap Renjun sembari menyodorkan minumannya.
"Tapi ini kan bekas sedotan lo.."-Jaemin.
"Ya gamau gapapa, kan lo bisa pakai sedotan lo."-Renjun.
"Oh iya, hehe."-Jaemin.
"Diem, berisik ah. Gue mau makan nih."-tegur Jeno yang kini sudah melahap ramen nya yang jelas-jelas masih panas.
Dan setelah mereka selesai makan pun, mereka kembali melanjutkan misi utama mereka, mencari barang yang akan dibeli oleh Jaemin.
"Mau apa ya? Gue bingung."-Jaemin.
"Kita udah dua jam Jaem, dua jam, dan lo masih bingung!????"-Jeno.
"Ya maklum kek, gue kan jarang milih kado sendiri."-Jaemin.
"Cowo apa cewe?"-tanya Renjun.
"Apanya?"-Jaemin.
"Orang yang mau lo kado, cowo apa cewe?"-tanya Renjun ulang.
"Ooh, cowo. Biasanya dia suka nge-game gitu sih. Dia juga suka ngoleksi sepatu."-Jaemin.
"Yaudah beliin sepatu."-Jeno.
"Beliin komputer atau laptop."-Renjun.
"HAH!?"-teriak Jaemin dan Jeno bersamaan.
"Kenapa?"-tanya Renjun heran.
"Duit gue sih ga cukup buat beli itu Njun, kalo gue minta Mami pasti nantinya ditanyain buat apa."-Jaemin.
"Yaudah, pakai uang gue aja."-Renjun.
"Anjir! Orang kaya ya lo!?"-ucap Jeno takjub.
"Bukan, ini.. uang tabungan gue, tapi gapapa pake aja dulu."-Renjun.
"Ga enak sama lo Njun."-Jaemin.
"Gaya lo Jaem, udah gausa malu-malu anjing. Terima aja pemberian orang, rejeki nih namanya."-Jeno.
"Jeno mulut lo ya bener-bener.... Oke deh gue beliin laptop pake duit lo dulu Njun."-kata Jaemin sumringah.
"Oke."
"Nanti kalo gue ada uang, biar gue ganti."-Jaemin
"Iya, santai aja. Lagian pasti cowo lo seneng kalo lo kado laptop, soalnya kan dia suka game, bisa dibuat nugas juga."-Renjun.
"Pfttt, HAHAHA."-Jeno
"Kenapa?"-renjun.
"Cowo yang mau dikado sama Jaemin itu sodaranya."-jeno
"Gue masih normal! Kan gue udah pernah bilang. Gue masih suka sama cewe Njun."-Jaemin.
"Oh sorry lupa."-Renjun.
"Kalo gitu, gue boleh minta sepatu gak Njun?"-Jeno.
"Boleh, pilih aja semau lo."-Renjun.
"Njun, hati-hati kalo berteman sama Jeno, dompet lo bisa nipis."-ucap Jaemin dengan tawa khasnya.
Pewwwww. Maap kalo gaje, ceritanya memang sedatar itu wkwk, dan mereka juga sekedar bromance doangg. Tapi nanti kayanya bakal ada baku hantam nya.g
KAMU SEDANG MEMBACA
2 J & RENJUN ✔
Terrorini cuma kisah pertemanan Jeno dan Jaemin, yang selalu absurd. Kemudian bertemu dengan Renjun yang ternyata bukan manusia, lalu kehidupan mereka berdua pun berubah. End : 23 Nov 20