ini cuma kisah pertemanan Jeno dan Jaemin, yang selalu absurd. Kemudian bertemu dengan Renjun yang ternyata bukan manusia, lalu kehidupan mereka berdua pun berubah.
End : 23 Nov 20
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"G-gue ga sengaja.."
"SIALAN! JELAS-JELAS LO YANG NGELEMPAR VAS BUNGA ITU KE ISTRI GUE!!! GAUSAH NGELAK!"
Bugh.
Bugh.
Bugh.
"GUE NGGAK SENGAJA, MAN! MANA MUNGKIN GUE BUNUH ISTRI LO! DIA SENDIRI TADI YANG NGEHALANGIN GUE! JADI INI BUKA SALAH GUE!"
"BACOT! ISTRI GUE BELUM MATI YA SIALAN! MULUT LO DIJAGA!"
Bugh.
Bugh.
Bugh.
"JANGAN-JANGAN YANG DI OMONGIN SAMA ISTRI GUE BENER! LO YANG SEBENERNYA UDAH NGEBUNUH ISTRI LO SENDIRI! YA KAN!?"
"GAUSAH SOK TAHU YA LO!"
"GUE NYESEL DULU NGEBANTUIN LO, NO!"
Bugh.
Bugh.
Bugh.
Bugh.
"Kalian masih mau tetep berantem? Dan ngebiarin Bunda tergeletak nggak berdaya gini?"
Papi sama Ayah yang tadinya lagi saling pukul-pukulan, tiba-tiba stop begitu ngelihat sosok anak remaja yang langsung ngebuat wajah mereka berdua pucat.
"K-kamu kan.."
"Ini kalo Bunda ga dibawa ke rumah sakit segera. Nanti Bunda banyak kehilangan darah loh. Mending, sekarang om bawa Bunda ke rumah sakit dulu. Masalah om Astono, biar saya yang urus."
"K-KAMU RENJUN KAN!? ANAK YANG WAKTU ITU NGAJAK SAYA BICARA DI TAMAN!?"-teriak papi kencang.
Sementara Ayah, yang walaupun wajahnya udah pucat gara-gara ngelihat Renjun. Dia tetep ngikutin perintah Renjun, dan memilih buat segera ngebawa Bunda ke rumah sakit pakai mobil. Dan ninggalin Papi begitu aja sama Renjun.
"Iya, masih inget saya?"-Renjun.
"M-mau apa kamu!? M-mau laporin saya ke polisi!? Hah!?"-Papi.
"Bukan. Kalo lapor polisi, nanti om sendiri yang harus ngelakuin itu. Tapi yang terpenting sekarang adalah, om harus berhenti main-main. Berhenti pakai jasa iblis sama jin. Korbannya itu udah istri om sendiri. Sekarang apa iya om mau korbanin anak om sendiri?"-Renjun.
