🎨 [ 6 - Karma ] 🎨

2.7K 379 6
                                    

Istirahat kali ini, Jaemin sama Jeno pergi tanpa Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Istirahat kali ini, Jaemin sama Jeno pergi tanpa Renjun. Entah pergi kemana si Renjun, tapi mereka nggak terlalu khawatir terlebih Jeno yang sepertinya senang-senang saja kalau nggak ada Renjun disekitarnya.

"Ke kelas yuk abis ini, Jen."-Jaemin.

"Lah? Ngapain? Bel masuk masih lama."-Jeno.

"Gue bosen, nggak ada Renjun."-Jaemin.

"Jaem, lo sebenernya nganggep Renjun apa sih? Gue sampai heran. Padahal disini yang sahabat lo kan gue, tapi sejak ada Renjun lo jadi selalu bergantung sama dia."-Jeno mulai menghentikan aktifitas menyantap buburnya.

"Apasih Jen? Renjun juga temen gue, lo juga temen gue. Nggak ada bedanya, jadi nggak usah bicara aneh-aneh."-Jaemin.

"Loh? Gue kan cuma nanya sama lo, kenapa lo jadi kesel kalau gue bawa-bawa nama dia gini? Jangan-jangan lo beneran suka sama Renjun? Iya kan?"-Jeno.

"Jen, cukup ya. Gue nggak mau berantem sama lo. Tapi lo nya selalu begini! Lo kenapa sih? Aneh tau nggak tiba-tiba bawa nama Renjun, jadiin Renjun bahan omongan. Seakan-akan lo nggak suka sama Renjun."-Jaemin.

"Iya! Gue nggak suka! Gue cemburu lo lebih asik sama Renjun!"-Jeno.

"Anjing? Lo sadar nggak sih sama yang barusan lo ucapin?! Kita itu cuma temen Jen! Lo cowo dan gue cowo! Nggak sepantesnya lo ngomong begitu ke gue!"-Jaemin.

"Alah gausah muna deh Jaem, jujur aja. Lo suka kan sama Renjun!? Mau seberapa lama lagi lo bohongin gue pada akhirnya gue tetep tahu kalau lo itu suka sama Renjun!"-Jeno.

"JENO!"-jaemin.

"Kenapa teriak? Ucapan gue bener kan? Lo suka sama Renjun! Terus apa bedanya lo sama gue!? Renjun cowo, lo juga cowo! Apa bedanya Jaem!?"-Jeno.

"...."

"Nggak bisa jawab kan? Karena emang pada dasarnya lo itu suka sama Renjun! Gue nggak nyangka lo lebih milih dia yang baru aja dateng, sedangkan gue yang udah jadi sahabat lo selama bertahun-tahun ini lo anggap apa?!"-Jeno.

"Kalau lo tetep milih Renjun, gue juga bakal berhenti suka sama lo Jaem. Gue bakal ngejauh dari lo, gue juga bakal minta bunda buat pindah rumah. Biar lo bisa sepusnya sama Renjun, persetan sama kalian berdua. Gue udah nggak perduli lagi."-ucap Jeno berdiri dari duduknya, lalu mulai berjalan menjauh meninggalkan Jaemin. Sementara itu Jaemin tetap meneriaki nama Jeno yang sama sekali nggak digubris.

"JEN!"

"JENO!"

"JANGAN TINGGALIN GUE!"

"jeno...."

Entah apa yang terjadi, tapi rasanya saat ini Jaemin seperti ditampar, bukan ditampar sama kenyataan. Tapi benar-benar kaya ditampar dipipi. Panasnya juga terasa.

"Sakit anjing."-ucap Jaemin yang terbangun dari mimpinya, ternyata tadi dia hanya sedang bermimpi, mimpi buruk lebih tepatnya.

"Bagus ya Jaemin, setelah teriak nama Jeno sekarang kamu ngumpat di depan Ibu!"-ucap guru itu sambil menjewer telinga Jaemin. Ternyata tadi Jaemin ketiduran saat masih jam pelajaran.

"A-aduh sakit Bu! A-ampun!"-ucap Jaemin merasa kesakitan. Sementara itu Renjun dan Jeno hanya tertawa puas, apalagi anak-anak kelas yang juga ikut menertawai Jaemin.

"Mampus lo, karma."-bisik Jeno, mengejek.

"Tadi Jeno, sekarang Jaemin. Kalau nanti ada lagi yang aneh-aneh Ibu bakal langsung suruh kalian menghadap kepala sekolah!!!"-ancam guru itu.

"M-maaf Bu, lepasin dulu ini."-Jaemin.

"Gausah dilepasin Bu, biarin aja."-Jeno.
































Hayoo siapa yg ngira kalo Jaemin ngga mimpi?

2 J & RENJUN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang