"Jaem bangun! Sadar bego! Lo ngapain sih! Jangan akting gini deh sinting!"
"Jaemin! Lo gila ya!??? Kalo lo ga bangun gue bakal benci lo selamanya!"
"Jeno...sabar."
"Jangan begitu, kamu keluar dulu dari sini Jen.."
"GAMAU YAH! JENO MAU NEMENIN JAEMIN SAMPAI DIA BANGUN!"
"Jeno! Jangan begini.. kamu buat Bunda takut."
"Keluar sanaa! Biar Jeno aja yang nemenin Jaemin! Papi, Ayah sama Bunda keluar aja! Dokter juga sekalian! Kenapa harus jadi dokter kalo gabisa nyembuhin orang!???"
"Jeno, dia itu dokter. Bukan tuhan."
"Ayah...Ayah nggak bakal ngerti.."
"Renjun?"-panggil Jaemin yang melihat Renjun duduk di bangku taman.
"Kenapa, Jaem?"-tanya Renjun.
"Katanya ada Mami? Kok gue belum ketemu sama dia?"-Jaemin.
"Nanti malam, Jaem. Kalo pagi gini Mami lagi masak, kan? Masa gitu aja ga tahu sih. Kan lo yang anaknya."-Renjun.
"Oh gitu ya. Gue lupa soalnya.. entah kenapa gue jadi ling-lung gini, Ren."-Jaemin.
"Gapapa, mungkin nanti kalo lo udah ketemu sama mami, lo juga baikan lagi."-Renjun.
"Iya. Tapi Ren.."
"Hm?"
"Kadang-kadang gue denger suara yang nggak asing gitu. Apa otak gue udah mulai rusak ya?"-Jaemin.
"Suara?"-Renjun.
"Iya.. kayak, suara yang nyuruh gue bangun. Padahal gue udah bangun."-Jaemin.
"Hm, itu sih lo nya aja yang kecapean. Mau tidur aja biar nanti pas bangun udah enakan?"-Renjun.
"Gue gabisa tidur.."
"Gue mau jalan-jalan sih sebenernya, tapi di deket-deket sini doang. Ikut nggak?"-tanya Renjun.
"Boleh deh."
Akhirnya Jaemin dan Renjun memutuskan untuk berjalan-jalan walaupun tidak begitu jauh dari taman tadi berada.
"Jaemin, gue mau nanya dong."-Renjun.
"Apa?"-Jaemin.
"Lo sebegitu percayanya ya ama Renjun?"-Renjun.
"Dih? Lo ngelawak? Lo kan Renjun. Jangan sampai gue ngeluarin kata-kata kasar gue ya."-Jaemin.
"Oh iya hehe. Lo beda banget sih wkwk, Jaemin yang waktu SMA sama yang sekarang beda banget."-Renjun.
"Bedanya gimana tuh?"-Jaemin.
"Jaemin yang SMA, lebih cerdas dan nggak ceroboh. Tapi Jaemin yang sekarang.."
"Yang sekarang kenapa???"-tanya Jaemin kepo.
"Yang sekarang lebih cerewet. Nggak beda jauh sama si Jeno."-jawab Renjun cepat.
"Nggak deh ya, jangan nyamain gue sama si Jeno. Beda jauh tuh."-Jaemin.
Renjun hanya tertawa diikuti oleh Jaemin yang juga ikutan ketawa.
"Jaemin yang sekarang lebih bego dan ceroboh. Hihihi"
Part ini sengaja pendek loh. Biar kalian cermati sendiri maksud dari part ini sama part sebelumnya berhubungan apa engga 😛 tapi teorinya ngga terlalu memusingkan sih sebenernya.
Selamat ber- kepo ria sampai part selanjutnya di up!
KAMU SEDANG MEMBACA
2 J & RENJUN ✔
Horreurini cuma kisah pertemanan Jeno dan Jaemin, yang selalu absurd. Kemudian bertemu dengan Renjun yang ternyata bukan manusia, lalu kehidupan mereka berdua pun berubah. End : 23 Nov 20