7.

36 1 0
                                    

Dafa Rafa Pov.

Malam ini suaminya tidak ada dirumah, rasanya di ulang tahunnya yang sekarang berbeda dari sebelumnya, suaminya juga tidak ingat ulang tahunnya. Dan bahkan anak-anak tidak ingat.

“Assalamualaikum”. Mencium punggung tangan mamahnya.

“Waalaikumsalam ”

“Mau mamah bikinin apa? Pasti kamu capek sekali habis latihan”.

“Gak perlu mah, mamah sebaiknya tidur darren juga mau tidur. Selamat malam”.

“Selamat malam juga jagoan”. Tersenyum. Bahkan anaknya tidak ingat, padahal darren yang selalu pertama akan ulang tahunnya.

Anak-anaknya sudah bangun dari subuh, anak-anak selalu di biasakan bangun sebelum adzan subuh, setelah solat mereka mengaji, dan setelah itu baru mereka bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.

“Pagi mah” ujar dara.

Tersenyum “Pagi”.

Sambar darrenb“Selamat pagi mamah” nyengir mencium pipi mamahnya.

“Pagi”.

“Pagi semuanya” ujar darga.

“Pagi”.

“Ya sudah buruan sarapan abis itu berangkat yah, dara kamu bawa motor punya mamah aja yah nak, darga ikut sama kakak seperti biasa”.

“Owh iya mah selamat....” darren menginjak kaki darga. “Kak! Lo apa-apaan sih sakit tau kaki lo itu kaki gajah! Tau gak!”. Bentak darga.

“Selamat apa ga?”. Tanya mamahnya.

“Mmmm....ini mah selamat karna nilai biologi darren dapet 95”. Sambar darren.

“Owh, bagus dong, pertahanin. Kalo perlu harus bisa sampe 100”.

Darren memberi plototan kepada darga“Iya mah pasti, owh iya mah kami semua mau pergi kerumahnya omah jadi kita gak pulang kan besok juga kita libur”.

“Darren tega tinggalin mamah dirumah sendirian?”. Memelas.

“Mamah gak usah lebay kan biasanya juga darren nginep dirumah omah atau dirumah nenek”.

“Mamah gak lebay cuma darren dara darga pergi mamah sendirian, papah juga gak pulang hari ini besok baru pulang kata papah”.

“Ya udah kami berangkat udah telat” ujar darren. Dan memberi kode kepada adik-adiknya itu.

“Iya mah, dara berangkat” mencium punggung tangan mamah.

“Arga juga mah”. Mencium punggung tangan mamahnya.

Mereka semua berangkat dan tinggalah rafa dan bi arum sendirian dirumah. Semuanya terasa begitu sepi.

Diulang tahunnya yang sekarang terasa sangat berbeda.

★★★

Darren pov

Mereka semuanya berangkat, tapi saat pertigaan darren menghentikan motornya.

“Kenapa berhenti ren?” Tanya dara.

“Kalian semalem gk liat wa dari gue apa?”. Darga dan dara mengeleng cepat

“Gini semalem papah bilang kalo kita gak usah pulang sehabis pulang sekolah, nanti papah bakalan jemput kita jadi kita mau main kemana? Rumah nenek apa omah biar gue yang ngabarin papah”.

“Terserah lo ren gue ngikut” ujar dara “Owg ia kenapa gak boleh pulang?”.

“Ia kak, lo lupa mamah hari ini ulang tahun? Gue mau ngucapin kenapa lo injek kaki gue tadi, sakit tau kaki lo itu gede kaya gajah!”.

Jodoh dan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang