30.

25 0 0
                                    

Ais menemani darga dikamarnya. Batrai ponselnya baru terisi 15%, niatnya ingin mengabari Erdruard tapi dirinya tidak punya pulsa karna tadi dipinjam gurunya untuk menelfon ketua osis, lagian kenapa tidak di panggil lewat pengeras suara coba, jawabannya cuma satu pewe.

Nyebelin.

Emang

Dan paket datanya pun sudah habis hari ini juga. Dirinya tidak mau merepotkan darren. Untuk mengantarkannya pulang, raisyaf harus bersikap biasa-biasa saja.

“Gaa”. Yang di panggil namaya pun menoleh dan mengangkat satu alisnya. “Minta password Wi–fi  dong”.

Darga mengambil kertas yang berada dinakas dan mengambil pensil juga.

Ais bingung dirinya kan minta password, tapi kenapa darga mengambil kertas sama pensil.

|x (x²+5)½ dx-3|x (x²+5)-½ dx
  –––––––––––––––––––––––––––
                |x[(x²+5)-3]
                     –––––––– dx
                       √x²+5

“Kerjain”.

“Lah?! Ko?”. Terkejut bukan main otaknya aja udah bertanduk mungkin sudah sangat berasap tapi kenapa di beri soal, dirinya hanya minta password Wi–fi bukan malah ngerjain soal.

“Katanya minta password  gimana sih? Itung ampe ketemu jawabannya”.

“Ish nyebelin banget sih lo”. Mengerjapkan matanya berkali-kali, darganya minta ditabok bulak-balik “Ogah otak gue lagi males mikir”.

“Ya udah kalo lo gk mau”.

20 menit ais tidak ingin menyentuh soal itu, tapi menit berikutnya. “Gini aja deh gue gombalin mau pake fisika atau kimia aja yah”.

“Ogah”.

“Ish dengerin dulu” mencubit lengan darga “Awas aja ya lo kalo senyum-senyum gue tampol”. Mengepalkan tangannya.

“Khmmm. Tes...tes” mengambil pensil di jadikan sebuah mix ceritanya. Dan berdiri didepan darga.

“Semenjak bertemu denganmu, energi statik benih cintamu telah mengejutkan gaya pegas jantungku. Sehingga jantungku berdetak tak beraturan bagaikan gelombang bunyi gendang yang tak beraturan.

Saat aku berada beberapa meter darimu, refleksi cahaya cintamu telah membunuh urat mataku sehingga membiaskan bayangan wajahmu yang selalu di otakku.

Pancaran radiasi pesonamu membuat otakku tidak bisa berpikir rasional, sehingga elektromagnet dalam hatiku terpengaruh gelombang magnet cintamu.

Sejak saat itu, atom-atom penyusun cinta ini kian mengumpul karena gaya listrik statik dan energi potensial hatiku.

Saat jauh darimu partikel-partikel cintaku tak bisa diam sehingga melakukan tumbukan-tumbukan lenting sempurna dan menghasilkan energi rindu dengan rumus E=MC2,

yang mana M adalah Masa waktu di mana semakin lama semakin jauh darimu.

Maka energi rinduku semakin bertambah besar sedangkan C adalah cintaku padamu yang berbanding lurus dengan energi rinduku”. Tersenyum dan sedikit membungkuk.

“Terimakasih-terimakasih”.

Di ujung pintu entahlah melihat wanita itu membaca puisi kimia bukan-bukan surat cinta lebih tepatnya membuatnya tersenyum melihatnya dirinya merasa tersentuh mendengarnya.

Darga menimpuk dirinya menggunakan bantal “Itu bukan puisi bukan gombalan”.

“Ck, gk bisa bedain mana puisi mana gombalan, mana surat cinta”. Melirik malas.

Jodoh dan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang