24.

22 0 0
                                    

Dirinya berpapasan dengan darga, tersenyum kecil saat pemuda itu menenteng tasnya dan di ikuti kedua temannya itu. Raisyaf tidak masuk dari jam pelajaran pertama hingga jam pelajaran terakhir. Raisyaf malas untuk belajar saat keadaannya sedang sedih.

“Arga” panggilnya pelan.

“Lo di bolos”. Tanpa menoleh sedikitpun, entahlah seperti ais punya salah dengan darga padahal tidak.

“Iya gue tau itu, gk masalah buat gue”.

Bohong

Kalau sampai mamahnya tau dirinya bolos entah, seperti apa nanti dirumah bisa-bisa peperangan terjadi.

“Lo jerawatan? Ada yang kangen sama lo itu tandanya”. Masuk kedalam kelasnya dan memasukan semua buku-bukunya dirinya berusaha keliatan baik-baik saja walaupun nyatanya tidak baik-baik saja, kalau sampai darga tau dirinya bolos karna apa pasti darga akan menertawakan hal itu.

“Owh, ini gara-gara pedagang”. Meninggalkan raisyaf yang masih di dalam kelas.

“Woi dodol gara-gara begadang bukan pedagang!”. Teriak raisyaf yang masih bisa mendengar suara darga.

“Lo masih sering begadang?” tanya andri. Dan di jawab dengan anggukan. “Terus”.

“Nabrak la, ndri”.

Persetan dengan apapun megan berlarian dari ipa 3 menuju kelasnya hendak mengejar darga yang baru saja keluar kelas tapi sudah jauh, naasnya tali sepatunya lepas dan dirinya menginjak tali sepatunya itu. Darga selalu pulang akhir, makanya megan juga pulang akhir agar bisa melihat darga.

“Lo gk apa-apa?” mengulurkan tangan berusaha membantu megan.

“Menurut lo” melirik melas. “Ya udah ayo buruan”.

“Kemana?”.

“Astaga, kita itu harus sama-sama kerja sama, sama-sama jatuh cinta sepihak itu kalo kerja sama cukup bagus, gue bantuin lo, dan lo juga harus bantuin gue”.

Walaupun tidak begitu kenal dengan megan, ternyata megan orang yang sangat baik, padahal dirinya kira megan itu Prempuan yang sok cantik dan ya begitulah.

Saat melewati parkiran, megan bertemu dengan darga yang hendak naik motor bersama dengan darren megan melambaikan tangannya dengan tersenyum merkah walaupun darga hanya diam saja.

“Lo beneran gk mau perjuangin lagi?” tanya megan sekali lagi dan di jawab dengan gelengan “Lo mau nyerah gitu aja?”.

“Ya mau gimana lagi, meyelinap masuk saja tidak di perkenankan”.

“Yaudah tapi lo harus tetep bantuin gue deket sama darga ok. Lo kan temen sebangkunya”.

Raisyaf hanya diam saja.

-oOo-


Darren pov

Sore ini jalanan cukup sepi, entahlah dirinya merindukan teman lamanya melody, tapi dirinya tengah sibuk bimbel untuk menghadapi ujian, yudha, putu, vino dan guntur mereka juga sibuk dengan bimbel karena mereka tidak mau nanti ujian mereka mendapatkan nilai kecil, karna walaupun mereka berkelakuan aneh tapi mereka juga tidak mau nilai kecil, nilai ujian sangat berpengaruh untuk masuk universitas atau yang hendak terjun ke dunia kerja sekalipun. Dan selama bersekolah 3 tahun dan itu hasil yang mereka dapatkan jadi semuanya berusaha untuk mencapai min yang ditentukan.

“Gue rasa lo udah minta maaf sama megan” darren masuk pekarangan rumahnya itu, papah dan mamah berdebat entah memperdebatkan tentang apa, tapi dara dirinya malah tertawa bukan melerainya.

Jodoh dan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang