19.

22 0 0
                                    

Darre pov

Hari ini adalah final darren, semua kelurganya datang, dan rei bersama dengan istri dan anak-anak juga datang menyaksikan petandingan darren. Vino ia sudah KO di kalahkan oleh provinsi lain.

Semuanya meneriaki namanya, ia melihat mamah yang tersenyum sambil memberikan semangat.

Senyum mamahnya itu bagikan obat, saat dipukuli dirinya tidak merasa sakit.

Darren tidak akan menyianyiakan hal ini, mereka datang untuk melihat darren menang. Walaupun darren kalah juga, mamah dan papahnya tidak akan marah karena ia sudah berusaha sejauh ini. Tapi darren harus pulang membawa kemenagan.

“Semangat! Aku padamu” teriak dara.

“Pukul!”.

“Ia terus pukul”.

“Hajar ren, terus hajar! Lo bisa”.

“Darren lo bisa! Aku padamu”. Teriak teman-temannya darren. Guntur dan yudha adalah orang yang paling heboh memeriaki namanya.

Rafa tidak tega anaknya harus berkali-kali kena pukulan, pasti rasanya sakit.

“Penangnya dari sudut merah” teriak panjang.

Semuanya berteriak.

Sekitar 5 jam akhirnya acaranya selesai dan berkat doa dan dukungan keluarga dan teman-temannya darren menang dan usahanya tidak sia-sia semuanya membawa hasil.

Dan darren menjadi fighting terkuat sekarang. Keluarganya berhamburan turun ke ring dan memeluk darren dengan sangat bangga. Teman-temannya juga ikut turun membopong darren dengan membawa kemenagan.

“Yeyyy!!!!”.

“Lo hebat”.

“Keren”.

“Yoyyyy darren juara! Darren juara!”. Turun dari bopongan itu, darren tau mereka sedang bahagia tapi dirinya tidak enak.

“Mamah” memeluk mamahnya “Ini buat mamah”  memberikan sabuk juaranya ke pada mamahnya “Mamah akan selalu juara bagi darren”.

Keringat darren bercucuran, bibirnya banyak yang sobek, dan pipinya yang lebam-lebam.

Mamahnya sangat terharu dengan anaknya itu, dan sekarang mereka berpelukan bersama dengan ketiga anaknya.
Mereka semua foto bersama teman-temannya darren paling heboh sekali. Ia bangga dengan darren.

“Ayah bangga sama kamu”. Memeluk bahu darren “Selamat juara mma!!!”.

“Makasih ayah, ayah bunda udah mau dateng  sama seereina febriana darren udah seneng banget”.

“Selamat yah bang, abang keren banget tau gk sih” ujar seereina.

“Terimakasih” menepuk kepala seereina.

“Darren kemari” panggil coach.

Maaf, darren pergi dulu, darren gk bisa pulang sama kalian darren bakalan pulang nanti besok”. Ujarnya mencium pipi mamah dan papahnya disusul darga dan dara “Darren sayang kalian semua”.

“Ish, gue belom ngomong apa-apa”. Gerutu dara.

“Sabar, yang penting udah poto-poto” tukas darga. “Lo liat gk papah sama mamah nangisin darren” tunjuk darga yang mamahnya menangis dipelukan papahnya dan papah sesekali menghapus air matanya itu“suatu saat gue juga bakalan buktiin buat mamah papah nangisin keberhasilan gue”.

“Amin secepatnya” merangkul bahu adiknya “Gue tau lo itu beda, lo punya cara lo sendiri”.

“Makasih lo selalu percaya akan apa yang gue omongin”. Tersenyum samar.

Jodoh dan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang