8.

39 1 0
                                    

Maaf ada yang double part lagi mengalami gangguan semoga tidak menggurangi minat pembaca

Darren pov

Darren membawa gadis itu ke taman sekolah darren menyuruhnya untuk duduk.

“Tangan lo ga apa-apa?”.

“Luka lo parah apa gak?”. Wanti darren.

Gadis itu hanya melihatnya pipinya pun sangat merah merona. Dengan perhatian kakak kelasnya yang satu ini.

“Woi? Gue tanya juga”. Mengibas-ibaskan tangannya “Awas kesambet belakang lo ada penuggunya”.

Menolah dan bergidik takut “Masa sih kak?”.

“Iya, luka lo parah gak? Udah di obatin?”.

“Gak kak cuma lecet doang ko, ud...udah di obatin” gugupnya.

“Owh, sapu tangan gue mana?”. Neyadongkan tangannya.

“Sa....sapu tangan yah kak?” mengaruk rambutnya yang tak gatal.

“Ia mana?”. Mengagkat satu alisnya.

“Sapu tangan kakak a...ada ko ada”.

“Ia mana sini”. Darren dibuat kesal.

“Ketinggalan, be...besok saya bawa”.

“Pulang sekolah gue ambil dirumah lo, lo ikut balik sama gue”.

Terkejut sampai kacamatanya melorot “Pul....pulang bareng kakak? Sa...Sama kakak darren”.

“Iya balik bareng gue lo tunggu di depan gerbang”.

“Lebay lo” ujarnya.

★★★

Raisyaf Pov

Lo bayangin aja rasanya seperti mimpi banget bisa duduk di bonceng sama kakak kelas terganteng di sekolahan. Kakak kelasnya yang satu ini udah ganteng baik uh idaman banget pokonya.

“Rumah lo dimana?”. Tanyanya.

“Di tinggal kak, ga mungkin saya bawa-bawa rumah berat”. Seketika kakak kelas itu ngerem mendadadak.

Melihat ke kaca spion “Masutnya gue rumah lo dimana? Dari tadi gue tanya tapi lo diem aja, lo tau gak gue sekarang lagi buru-buru lo bisa ngerti itukan?”.

“Ehh...ehh maaf kak, Itu jalan kenagan nomor 21 rumahku yang pager abu-abu”.

Bicaranya aja sopan banget, entahlah mamahnya ngidam apa waktu hamil, ko bisa anaknya kaya gini, enggak bakalan mangga muda pasti yang lain ngidamya sampe anaknya bentukannya kaya gini.

“Eh kak rumahnya ini, mari masuk dulu kak”.

“Masuk?” menautkan kedua alisnya. “Gue tungu diluar aja” tolaknya.

“Kata mamah, kalo ada tamu suruh masuk. Kakak juga tamu apa lagi kakak tamu spesial”. Gumumnya hampir tidak terdengar di akhir ucapannya.

“Assalamualaikum, mamah ais pulang”. Mencium punggung tangan mamahnya disusul dengan darren.

“Waalaikumsalam, wah ada cowo dirumah, siapa ais”.

Ais menarik lengan mamahnya “Mah, udah deh jangan bikin ais malu, itu kakak kelas ais dia kesini mau ngambil sapu tangannya”. Berbisik.

“Owh, mamah kira itu pacar kamu”.

“Mana mau dia sama ais”.

Berdehem“Eh, dek duduk dulu biar tante ambilkan minum yah”.

Jodoh dan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang